All posts filed under: Gratitude

[Sapa] Karena Bahagia itu Menular

Sepanjang perjalanan pulang dari rumah Pang nampaknya semua orang bahagia. Tiba – tiba Ibu (maaf lupa namanya) yang bekerja membuat souvenir handycraft di H’Mong hotel mengajak saya ke rumahnya. Katanya dekat saja kok, tak sampai 2 km. Sebetulnya tak sampai hati menolak, tetapi sore itu kami akan pulang, dan rasanya tidak enak memisahkan diri dari rombongan. Ibu tersebut nampaknya agak kecewa dengan penolakan saya, duh saya jadi tidak enak hati. Ternyata Hoa yang mendengar percakapan kami langsung menyambut gembira ajakan tersebut : ayo sama – sama kita kesana. Wah senang sekali, semua orang juga senang. Sebetulnya rumah Ibu tersebut dekat saja dari rumah Pang, sekitar 10 menit naik mobil dan berjalan kaki sebentar. Rumahnya cukup bagus, bangunan permanen, bersih dan ada kamar mandi bersih di luar rumah. Kami dipersilakan duduk di teras rumah, pemandangannya sawah dan Gunung Fanxipan. Sempurna. Di dapur nampak kesibukan, 2 ayam telah dipotong, dibersihkan dan dimasak. Ternyata tuan rumah mempersiapkan makan siang untuk kami. Duh sebetulnya saya memang rindu dengan suasana seperti ini. Ternyata sama saja disini, tamu dianggap sebagai orang yang …

Sekolah Kehidupan di Lereng Merapi

Kami tidak pernah membayangkan akan berada di tengah – tengah mereka, berjabat tangan, dan duduk bersama untuk berbincang – bincang sebentar. Sungguh sebelumnya kami tidak mengenal satu sama lain, terpisahkan jarak dan mungkin kami tidak akan pernah bertemu. Hingga sebuah gunung di pusat pulau Jawa itu mempertemukan kami dengan mereka, para pengungsi letusan Gunung Merapi. Satu hari yang singkat bersama mereka, tapi kami menyadari bahwa bagi mereka letusan Gunung Merapi bukanlah bencana. Bagaimana tidak, Gunung Merapi selama ini telah berbaik hati, memberikan tanah pertanian yang subur, hawa yang sejuk di desa – desa di kaki gunung, dan juga bentangan panorama alam yang menakjubkan. Merapi adalah anugerah. Letusan Gunung Merapi di tahun 2010 memang sangat dahsyat, desa – desa yang sebelumnya berada dalam zona aman kali ini harus ikut merasakan semburan awan panas. Dalam waktu singkat kehidupan mereka yang sederhana berubah, orang tua dan anak terpisah, kehilangan tempat berteduh hingga panen raya yang tinggal mimpi. Muntilan yang biasanya sejuk dan nyaman menjadi kota mati. Sejauh mata memandang kami hanya melihat tumpukan debu tebal, material volkanik, hingga …

Merci Beacoup ma Mami

Kemarin sore Mami saya telepon (hi hi harap jangan ketawa, tapi memang sudah sejak jaman dahulu kala saya memanggil beliau-wanita yang melahirkan saya, dengan sebutan Mami). Ucapan pertamanya kemarin adalah : “Assalamualaikum Ade, selamat hari Ibu. Sehat selalu, panjang umur”. Duh, sesaat saya terdiam, ko saya bisa keduluan ya. Mami saya menelpon hanya untuk mengucapkan selamat, untuk saya anak perempuan bungsunya. Padahal seharusnya ini adalah hari istimewa untuk beliau. Hari Ibu. Tadi pagi saya agak terburu-buru berangkat ke kantor, semalaman dah diniatin mau nelpon ke rumah pagi-pagi, tapi akhirnya malah lupa. Gagal total rencana mau nelpon Mami saya, akhirnya saya berencana mau nelpon malamnya. Eh tahunya malah keduluan. Yup, inilah Mami saya. Wanita paling hebat yang pernah saya temui hingga saat ini. Wanita yang kuat, tabah sekaligus lembut. Wanita yang tidak pernah menyerah dengan semua masalah yang kami hadapi selama ini. Wanita yang mengorbankan segala-galanya untuk keempat anaknya, untuk kami. Makasih ya Mi. Saya sayang Mami. Saya ingin seperti Mami. ps. selamat hari Ibu untuk seluruh Ibu di dunia, juga para calon Ibu, juga untuk …