Egypt, Wanderlust
Leave a comment

Khufu, Khafra dan Menkaura

“Jangan lupa singgah pyramid May, cantik betul kat sana, tapi hati-hati kena scam“. Pesan yang sama saya dapat dari beberapa teman yang mendengar rencana perjalanan saya ke Mesir. Sempatkan berkunjung ke piramida.

Malam terakhir di Mesir saya menginap di Giza. Misi utamanya adalah melihat sunset, sunrise dan mengunjungi piramida di pagi hari ketika belum banyak pengunjung. Sebagai salah satu dari UNESCO 7 wonders ancient world dan satu-satunya yang masih tegak berdiri, Kompleks Piramida Giza adalah tempat wisata paling populer di Mesir.

Mission accomplished, hotel tempat saya menginap ternyata tepat berada di depan Kompleks Piramida Giza. Dari roof top hotel terlihat jelas piramida yang gagah perkasa, it’s simply a rock, but it is so beautiful.

Kompleks Piramida Giza, dari kiri ke kanan adalah Piramida Menkaura, Khafra dan Khufu

Ada 3 piramida utama di Giza : Khufu, Khafra dan Menkaura. Mereka bertiga adalah raja-raja dinasti keempat di periode kerajaan lama (Old Kingdom) Mesir yang juga dikenal sebagai periode pembangunan piramida. Hampir seluruh raja Old Kingdom membangun piramida sebagai lambang dari puncak peradaban Mesir kuno.

Setidaknya ada 118 piramida yang ditemukan dan teridentifikasi sebagai “Egyptian” pyramids. Piramida Djoser yang berada di Saqqara dipercaya sebagai piramida tertua yang dibangun oleh Raja Djoser, raja dinasti ketiga. Sayangnya saya tidak sempat berkunjung ke piramida tertua ini, tapi mari kita pelajari sejarah tiga raja pemilik piramida di Giza.

Khufu

Piramida Khufu adalah piramida terbesar dan tertinggi di Giza, bersampingan dengan piramida milik anaknya “Piramida Khafra” dan cucunya “Piramida Menkaura”. Sebagai piramida terbesar, Piramida Khufu dikenal dengan nama The Great Pyramid atau Haram Al Akbar, piramida agung.

Diperkirakan, piramida ini dibangun di sekitar tahun 2550 BC. Bukan saja sebagai tempat pemakaman Raja Khufu dan keluarganya tetapi juga sebagai persembahan terbesar kepada Dewa Ra (matahari) yang merupakan dewa utama yang disembah saat itu.

Nama Khufu berasal dari kalimat Mesir Kuno “khonum-Khufuy” yang berarti Dewa Khnum menjaganya. Sebagai raja kedua dari dinasti ke 4, Khufu dikenal sebagai raja yang hebat. Ia mampu menjadikan Kerajaan Mesir mencapai puncak keemasannya terutama dalam bidang arsitektur. Hingga saat ini Piramida Khufu dianggap sebagai piramida terbaik dengan arsitektur yang sempurna.

Para ilmuwan meyakini bahwa Piramida Khufu dibangun dari 2.3 juta batu kapur yang diambil dari berbagai kawasan pertambangan batu kapur di pinggiran Sungai Nil ataupun di sekitar kawasan Giza. Setiap batu ditaksir beratnya mencapai 8 ton atau lebih kecuali bebatuan di puncak piramida yang beratnya hanya sekitar satu ton.

Tinggi Piramida Khufu mencapai sekitar 146 meter dan panjang sekelilingnya sekitar 230 meter. Betapa megahnya, konon bebatuan Piramida Khufu bisa dijadikan pagar setinggi 3 meter yang mengelilingi negara Perancis.

Hanya ada satu pintu masuk di Piramida Khufu, di sebelah utara. Setiap harinya ribuan orang rela membayar ekstra dan menunggu di antrian yang panjang untuk masuk kedalam piramida. Di dalam piramida ada dua ruangan utama beserta peti yang terbuat dari batu granit yang masing-masing digunakan sebagai ruang pemakaman Raja Khufu dan istrinya.

Pintu masuk ke Piramida Khufu

Menariknya, hingga saat ini bagian dalam Piramida Khufu masih meninggalkan misteri, masih ada beberapa ruangan dan lorong yang belum bisa dimasuki. Bahkan mumi Raja Khufu sendiri belum ditemukan hingga sekarang.

Khafra

Dikisahkan, Khufu memiliki banyak istri. Hal ini dibuktikan dengan adanya 3 piramida kecil milik 3 istrinya yang berada di sisi piramida. Tentunya Khufu memiliki anak dari beberapa istrinya yang akhirnya menciptakan konflik, siapakah yang berhak menggantikan sebagai raja pasca ia wafat.

Ketika Khufu wafat ada dua anak yang siap berkuasa yaitu Djedefra anak istri kedua dan Khafra anak istri ketiga. Perebutan tahta berakhir dengan hasil Djedefra yang berkuasa sebagai raja. Namun para pendukung Khafra tidak senang dan membuat konspirasi politik untuk menyingkirkan Djedefra yang akhirnya hanya berkuasa dalam waktu 8 tahun. Konon memang banyak orang yang tidak menyukainya, sehingga Djedefra pun membangun piramida di kawasan Abu Rowash yang terletak cukup jauh dari Giza.

Khafra pun naik tahta dan berkuasa selama 25 tahun. Raja Khafra memiliki gelar “jasur” yang berarti pemberani/tegas dan gelar lainnya “Sa-Ra” yang berarti anak Dewa Ra. Khafra membangun piramida tepat disamping piramida ayahnya, konon sebagai bentuk keinginan dirinya untuk terus abadi bersama sang ayah di dunia dan di akhirat.

Tapi ada juga sejarawan yang berpendapat kalau Khafra sebetulnya berusaha menyaingi keagungan Piramida Khufu. Dari kejauhan Piramida Khafra memang terlihat lebih besar dibandingkan Piramida Khufu. Tapi sebetulnya hal ini karena Piramida Khafra dibangun di dataran yang lebih tinggi hingga membuatnya terlihat lebih besar. Piramida Khafra tingginya 143.5 meter saja sedangkan ukuran panjang keliling sekitar 215.5 meter, sedikit lebih kecil dari Piramida Khufu.

Dari segi batuan, ada yang berbeda dengan jenis batuan yang digunakan di Piramida Khafra. Terdapat lapisan batu kapur putih halus di bagian luar piramida yang hingga hari ini masih bisa kita lihat di puncak piramida. Saat ini pengunjung juga bisa memasuki piramida melalui dua pintu masuk yang terhubung langsung dengan lorong menuju ruangan pemakaman sang raja yang terletak di dalam perut piramida.

Sama seperti ayahnya, sampai saat ini mumi Raja Khafra juga belum ditemukan. Tapi ada sejarawan dan arkeolog yang berpendapat bahwa mumi Raja Khafra sebetulnya berhasil ditemukan dan dibawa ke Inggris. Sayangnya kapal yang membawanya tenggelam di lautan Cartagena dan upaya pencariannya di dasar laut tidak membuahkan hasil hingga saat ini.

Menkaura

Raja Menkaura berkuasa setelah Khafra wafat. Herodotus – sejarawan Yunani yang hidup di sekitar tahun 484 – 425 BC, menyebutkan bahwa Menkaura lebih dicintai rakyatnya dibandingkan Khafra dan Khufu. Ia berkuasa lebih dari 20 tahun dan membangun piramida di samping piramida ayahnya, sejajar dengan piramida kakeknya.

Namun diduga Menkaura tidak berhasil menyelesaikan pembangunan piramidanya. Selain itu, para arsitek membangun piramida Menkaura dengan ukuran yang lebih kecil, tingginya hanya sekitar 66.5 meter dan panjang kelilingnya 108.5m saja.

Pintu masuk ke Piramida Menkaura

Ada teori yang berpendapat bahwa saat itu kerajaan Mesir kuno mengalami kemunduran dan faktor ekonomilah yang menyebabkan Piramida Menkaura tidak selesai dibangun. Bayangkan betapa besar pengeluaran kerajaan selama pembangunan 3 piramida di Giza. Dengan keuangan kerajaan yang semakin menipis ukuran piramida menjadi lebih kecil dibandingkan piramida sebelumnya. Piramida Menkaura ini juga mengakhiri masa keagungan pembangunan piramida besar di Kompleks Piramida Giza.

Bagaimana Piramida Dibangun ?

Salah satu pertanyaan besar yang ada di kepala saya adalah tentang bagaimana piramida di bangun. Sejak dulu ketika menonton tayangan National Geographic tentang piramida dan ketika berada di Giza ada satu hal yang membingungkan bagi saya, bagaimana manusia dengan teknologi sederhana di 4000 tahun yang lalu bisa membangun piramida yang sempurna.

Piramida disebut-sebut sebagai keajaiban arsitektur dan engineering. Di permukaan, nampak jelas piramida berbentuk sempurna, mengarah ke empat mata angin, barat-timur-utara-dan selatan. Di dalam perut piramida ada lagi keajaiban yang sulit diterima akal. Bagaimana caranya ribuan tahun yang lalu mereka bisa membangun ruang bawah tanah berukuran raksasa lengkap dengan terowongan bawah tanah yang berhubungan.

Ketika memasuki Piramida Menkaure, saya tidak berhenti-berhenti berpikir, bagaimana caranya. Di dalam perut piramida ada Sarcophagus Menkaure yang dibangun dari batu kapur dan pink granite. Desain-nya sangat kokoh dengan pahatan halus, batuan dalam bentuk balok tersambung satu sama lain, luar biasa.

Tak heran banyak teori bermunculan. Ada yang mengatakan bahwa piramida dibangun oleh Alien, ada juga yang berpendapat bahwa Firaun berbadan raksasa sehingga mudah dalam mengangkat batu. Atau bahwa sebetulnya Firaun menggunakan sihir dalam membangun piramida. Semua masih berupa teori dan pendapat, tapi mungkin yang paling masuk akal adalah teori yang berpendapat bahwa piramida dibangun dengan cara normal yang sesuai pada zaman itu. Mereka membangun jalan menanjak sebagai jalan bagi hewan dan para pekerja yang menarik setiap batunya secara bersamaan, dan kemudian menaruh bebatuannya ke permukaan piramida yang lebih tinggi.

Bagaimana menurut kalian, bagaimana sebetulnya piramida dibangun ?

Berapa Lama Piramida Dibangun ?

Mengikuti teori tentang bagaimana piramida dibangun, pertanyaan selanjutnya tentunya berapa lama satu piramida dibangun ? Sampai saat ini tidak ada yang mengetahuinya secara pasti.

Salah satu teori yang dianggap mendekati kebenaran dikemukan oleh Herodotus. Konon ia mendengar informasi ini dari salah satu pemuka agama Mesir kuno yang hidup di saat Herodotus mengunjungi Mesir. Diperlukan setidaknya 20 tahun untuk membangun satu piramida, 10 tahun untuk membangun jalan yang menanjak di awal pembangunan piramida dan 10 tahun untuk membangun piramida itu sendiri. Jumlah pekerja-nya pun luar biasa, 100,000 orang yang bekerja setiap 3 bulan sekali.

Ada yang mengatakan para pekerja sebetulnya dipekerjakan secara paksa, tanpa dibayar sekalipun. Ada juga teori yang berpendapat bahwa pembangunan piramida adalah cara para raja untuk menyediakan lapangan kerja untuk rakyatnya. Setiap tahun Sungai Nil meluap dan menenggelamkan ladang pertanian. Proyek pembangunan piramida merupakan salah satu solusi raja untuk membantu rakyat, menyediakan lapangan pekerjaan.

Teori yang agak berbeda dan lebih mengesankan berpendapat bahwa pembangunan piramida semata-mata adalah pengabdian rakyat kepada raja-nya. Bagi masyarakat Mesir kuno, raja adalah dewa yang mereka sembah, sama derajatnya seperti dewa-dewa lain yang mereka sembah. Maka ketika raja ingin membangun piramida tentunya dengan senang hati mereka akan menolong. Rakyat melihatnya sebagai kesempatan untuk mengabdi.

Penutup

Setengah hari di komplek piramida Giza membuka mata saya mengenai peradaban Mesir kuno yang memukau dunia. Terutama di bidang arsitektur dan engineering dengan piramida sebagai salah satu bukti terbaiknya. Konon sampai saat ini jurusan Arsitektur di Universitas Al Azhar adalah salah satu yang terbaik di dunia.

Banyak rahasia belum terjawab dari Khufu, Khafra, Menkaura dan peninggalan Mesir kuno lainnya. Semoga ke-depannya makin banyak penemuan-penemuan ilmiah yang bisa membawa kebaikan untuk kita semua.

Tulisan ini dipersembahkan untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog September 2024 : Kisah di Balik Nama.

Referensi :

  1. Sejarah dan Peradaban Mesir Kuno Jilid 1, M Luthfi Ridho Raihan, November 2023.
  2. What are the Pyramids of Giza—and who built them? (nationalgeographic.com)
  3. Menkaure’s Pyramid: The Smallest of the Giza Trio | Egypt Uncovered Travel (egypt-uncovered.com)
  4. The Egyptian Pyramids: Facts, Inside, Location… (globalhighlights.com)
  5. Getting to know the Pyramids of Giza – Lonely Planet
  6. Digital Giza | People and Places of Giza (harvard.edu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *