Month: May 2011

[Baduy] Nu Ieu Mah Keur Urang Ciboleger Bae

Minggu, 15 Mei 2011Sepertinya masih pagi sekali, badan saya pegal linu, kepala berat dan yang pasti mengantuk. Tapi bocah kecil di sebelah saya sudah bangun dari tadi nampaknya, dan dia sudah nongkrong di dapur bersama Bu Kasinah dan Pak Kasinah. Literary secara fisik nongkrong di depan hawu. Semalam kami kembali ke Gajeboh jam 7 malam, memang hanya sebentar saja kunjungan kami di Baduy Dalam . Setelah sempat rehat dulu di Cipaler 1 jam, minum kopi dan makan roti karena tiba – tiba turun hujan deras. Alhamdulillah tidak ada hambatan berarti dalam perjalanan pulang. Cici tertidur pulas di gendongan, dan kami terbantu oleh cahaya bulan purnama. Hari ini rencananya kami akan pulang ke rumah. Singkat sekali memang perjalanan kami kali ini. Ransel – ransel dibongkar. Semua bahan makanan saya keluarkan : minyak goreng, telur, ikan asin, kornet, garam, beras, mie instant, kecap, tempe, baso, dll. Rencananya kelebihan bahan makanan akan kami serahkan ke Bu Kasinah.  Ya untuk apa dibawa pulang lagi, mereka disini lebih memerlukan. Akhirnya pagi itu saya ikutan nongkrong di dapur. Saya, Cici dan …

[Baduy] dan Tujuan Kami Hanyalah Kembali dengan Selamat bersama Pak Mamad

Perjalanan dilanjutkan, pukul 11 siang, perut kenyang, angin sepoi – sepoi, mata mulai berat. Untuk meninggalkan Gajeboh kami harus menyebrangi Sungai Cibaduy, melewati jembatan bambu yang kokoh, walaupun hanya diikat tali ijuk. Selepas sungai jalurnya menyenangkan, menyusuri tepi sungai, jalan datar atau kadang menurun. Semangat 45, saya masih menggendong Cici..hingga tiba – tiba panggilan alam datang dan saya meminta Helmy untuk bergantian menggendong Cici. Akhirnya Cici berpindah tangan, saya dan Helmy bertukaran tas. Dan siapa sangka itu adalah keputusan terbaik yang saya buat selama perjalanan ini. Kami kembali berjalan, menyebrangi anak sungai, melewati sebuah perkampungan kecil – Cicakal Girang dan ternyata di depan sana ada tanjakan tak berujung. Benar tak berujung, sedangkan matahari tepat berada di atas kepala. Pak Mamad sudah jauh depan, disusul Cep Dahlan, Helmy dan Cici sedangkan saya ada di paling belakang, meniti langkah sambil sesekali menikmati pemandangan yang indah. Pemandangan indah tak boleh dilewatkan bukan. Untunglah di depan sana rombongan sudah menunggu, akhirnya bisa juga duduk dan memanjangkan kaki. Cici asik bermain sendiri sambil sesekali tiduran di singgasana ranselnya. Pak Mamad …

[Baduy] 14 Tahun Telah Berlalu

Akhirnya jadi juga, padahal Kamis malam kemarin saya sempat bilang ke suami : “Ga usah jadi ke Baduy lah ya”. Saya berniat membatalkan rencana tanpa alasan yang jelas, padahal  sudah mengajak teman, sudah cerita ke teman – teman, dsb..padahal di lubuk hati paling dalam tersimpan alasan itu : kuat ngga ya jalan nanjak  Jumat, 14 Mei 2011 Kesibukan dimulai dari pagi, pergi ke pasar, packing yang dilanjutkan dengan bersih-bersih rumah dan ketika teman kami – Cep Dahlan datang tentunya kami belum siap. Tetapi akhirnya setelah berhasil memenuhi bak mobil dengan 1 ransel 75 L, 2 ransel 25 L, cool box besar dan beberapa kantong plastik belanjaan, kami  berangkat jam 3 sore. Jalur tol dalam kota padat merayap, akhir pekan, menjelang long weekend, tidak usah mengeluh lagi. Yah begitulah, untung Cici di jalan sangat manis. Sedangkan Cep Dahlan terkagum – kagum dengan kesibukan ibu kota. Menjelang jam 5.30 sore kami keluar tol Balaraja Barat. Papan petunjuk di pintu tol menyebutkan Rangkasbitung hanya 25 km lagi. Ini sih hanya dari rumah ke kantor, seru saya. Tetapi ternyata …