Libur(an) Tanpa Sosial Media

Awal tahun 2022 ini saya dan keluarga menyempatkan pergi berlibur, akhirnya..libur telah tiba !. Tahun 2021 kami memang tidak pergi kemana-mana, bepergian paling jauh hanya ke Pasar Chow Kit untuk makan Nasi Kapau dan belanja untuk masak Gudeg. Tidak berbeda dengan Indonesia, kasus Covid di Malaysia memang naik turun sepanjang 2021. MCO alias lockdown berkepanjangan, travel interstate dilarang, membuat kami di rumah saja sepanjang tahun.

Alhamdulillah sejak bulan Oktober jumlah kasus harian terus menurun. 90 % penduduk sudah di vaksinasi, SOP mulai dilonggarkan dan yang paling menyenangkan tentunya interstate travel sudah diperbolehkan. Hal yang menggembirakan untuk semua orang, terutama teman-teman Malaysian saya yang bisa balik kampung.

Karena Cici sudah kembali sekolah offline sejak bulan November, kami menahan diri untuk tidak pergi berlibur dulu. Akhirnya kesempatan itu datang saat term break yang bertepatan dengan Christmas Holiday yang 3 minggu lamanya. Tapi Cici ada triathlon camp dulu satu minggu, akhirnya kami memutuskan pergi liburan di awal tahun saja. Harapannya sudah tidak terlalu ramai, sebab kebanyakan memang akan cuti di bulan Desember dan akan masuk kerja kembali di bulan Januari.

Cerita liburan akan saya tuliskan terpisah ya, sekarang saya ingin bercerita tentang libur(an) tanpa social media. Tanpa Instagram, tanpa WhatsApp, dan terutama tanpa email dan Microsoft Team untuk urusan pekerjaan. 4 benda ini memang menemani sekaligus menghantui hari-hari saya selama ini. Untuk Instagram, saya sudah sangat mengurangi frekuensi posting atau scroll down IGS dan feed sejak pertengahan tahun, tapi Whatsapp, email dan MT memang belum bisa saya kurangi, lagi-lagi karena urusan pekerjaan.

Bagaimana rasanya satu minggu bebas dari itu semua ? ternyata sangat menyenangkan. Rasa-rasanya ini adalah liburan terbaik yang pernah saya rasakan (tapi mungkin ada faktor lama tidak liburan juga), sangat tenang, banyak waktu untuk beristirahat, alhamdulillah. Saat sudah kembali ke rumah, saya berhasil menahan diri untuk tidak membuka email atau MT.

Libur Mikir soal Kerjaan dan Kerja Mikir Liburan

Ada ngga ya teman-teman yang seperti saya. Saya akui sebelum era Covid saya kadang-kadang sangat-sangat tidak fokus bekerja. Malah asik mikir liburan mau kemana. Alhamdulillah sebetulnya, gara-gara Covid ini saya jarang mikir soal liburan, karena ga bisa haha. Dan saya sadari, 2 tahun belakangan sebetulnya banyak improvement dalam kinerja bekerja. Hikmah pandemi.

Dan ternyata lagi, libur tanpa mikir kerjaan itu sangat menyenangkan lho. Total 10 hari yang bisa saya gunakan untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga. Walaupun ketika masuk hari Senin kemarin panjang sekali list email dan MT yang harus dibaca dan diselesaikan haha.

Kesimpulannya, ternyata rugi sekali kalau pergi berlibur masih mikir kerjaan atau sibuk dengan sosial media. Liburannya dah jarang-jarang kan, lebih baik kita gunakan untuk beristirahat total dan menenangkan pikiran. InshaAllah kembali dengan kondisi yang jauh lebih baik.

Bye bye social media dan semua kawan-kawannya :).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *