Mountain, Nepal, Wanderlust
comments 2

Annapurna

Mungkin saya memang bukan pejalan yang baik.

Setelah tiket pesawat KL-Kathmandu-KL terbeli saya baru sadar, salah beli tiket berangkat haha. Iya rencananya kami akan pergi hari Sabtu, ternyata malah belinya tiket untuk hari Minggu. Akhirnya kami hanya punya waktu efektif 8 hari.

Kemana sebaiknya ya ?

Awalnya kami berencana akan city tour saja, alias traveling dari satu kota ke kota lainnya dengan public transport dan mengunjungi tempat – tempat menarik. Tetapi jauh di dalam hati sebetulnya saya ingin melihat gunung, ternyata Helmy juga punya pikiran yang sama. Ok kalau begitu marilah kita pergi trekking.

Saya mulai mencari trekking route yang memungkinkan untuk perjalanan selama 8 hari. Tidak terlalu banyak pilihan sebetulnya, karena rata – rata itinerary yang ditawarkan memerlukan minimal 10 -12 hari perjalanan. Selain itu kami memiliki keterbatasan : maximum elevasi untuk Cici. Saya berkomitmen untuk tidak trekking sampai elevasi 5000 meter, belum saatnya ya Ci.

Disinilah kami memutuskan untuk pergi ke Annapurna, trekking ke Annapurna Base Camp. Lagi – lagi sebetulnya ini impian lama, tahun kemarin sebetulnya kami nyaris pergi ke Nepal dan merencanakan perjalanan ke Annapurna juga, tetapi saat itu trekking ke Annapurna Circuit. Rencana ini akhirnya kami tunda, menunggu Cici lebih besar dan siap untuk perjalanan jauh, padahal sebenarnya Bunda-nya ngga bisa cuti :p

Annapurna adalah nama jajaran pegunungan di Annapurna Region, kota terdekatnya adalah Pokhara yang berjarak ~ 200 km dari Kathmandu. Bisa dicapai dengan 30 menit by flight atau 9 jam perjalanan dengan bis dari Kathmandu.

Annapurna Range, diambil dari sini

AAda 8 puncak gunung yang bisa didaki di Annapurna, puncak tertingginya adalah Annapurna I (8,091 m dpl) yang berada dalam urutan ke 10 puncak tertinggi di dunia. Selain itu ada Annapurna II, Annapurna III, Annapurna IV, Gangapurna, Annapurna South, Hiunchuli, dan the fish tail mountain – Machhapuchchhre.

Annapurna dikenal sebagai salah satu gunung yang mematikan, dalam artian banyak memakan korban, konon tingkat kesulitannya jauh di atas Everest. Everest boleh lebih tinggi tetapi mendaki Annapurna jauh lebih sulit karena resiko Avalanche. Snow slide yang tidak bisa di prediksi, tidak bisa dicegah dan datang secepat kilat. Anatoli Boukreev – pendaki Rusia yang menyelamatkan 3 orang client-nya di tragedi Everest 1996 (yang nonton film Everest pasti tahu) meninggal karena avalanche di Annapurna pada bulan December tahun 1997. Pendapat ini diaminkan oleh seorang Sherpa yang kami temui di Machhapuchchhre Base Camp, menurut belie Everest is easy (Pakcik ini sudah sampan di Everest Summit 6 x hehe, jadi percayalah).

Tetapi Annapurna dikenal juga sebagai gunung yang sangat indah dengan vegetasi yang beragam, konon lagi jauh lebih indah dari Everest. Annapurna terawat dengan baik, saya nyaris tidak pernah menemukan sampah di sepanjang jalur, dibandingkan Everest yang disebut sebagai tempat sampah raksasa, korban mass tourism. Menuliskan ini membuat saya teringat Semeru, film 5 cm dan Ranukumbo yang penuh sampah. In short, Annapurna menawarkan sesuatu yang berbeda dengan Everest.

Annapurna Trekking Route

Annapurna Circuit – Annapurna Base Camp

Ada dua trekking route yang sangat populer di Annapurna : Annapurna Circuit dan Annapurna Base Camp.

Sesuai namanya, Annapurna Circuit route adalah rute trekking mengelilingi Pegunungan Annapurna. Biasanya para trekker memilih rute searah jarum jam, dimulai dari Besi Sahar dan berakhir di Birethanti.  Elevasi tertinggi di rute ini adalah 5,400 mdpl di Thorung La Pass yang terletak di Tibetan Plateau. Total  jaraknya bervariasi antara 160 – 230 km, sesuai rute yang kita pilih dan yang pasti kemampuan fisik masing – masing. Waktu perjalanannya sekitar 16 – 28 hari, berjalan kaki ya.

Annapurna Base Camp route (ABC) lebih pendek tentunya, elevasi tertinggi sekaligus titik akhir perjalanan adalah di South Annapurna Base Camp di ketinggian 4,130 mdpl. Titik awal perjalanan di Nayapul dan kembali ke Nayapul lagi. Total jaraknya juga bervariasi antara 120 – 150 km sesuai rute yang kita pilih. Waktu perjalanan tentunya juga lebih singkat dari Annapurna Circuit, tetapi tetep, berjalan kaki juga.

Pilihan kami saat ini tentunya hanya ABC, mengingat kami hanya mempunyai waktu 8 hari saja dan kali ini kami harus menghindari kunjungan ke Thorung La Pass. So let’s go to ABC for now.

Independent Trekker or with Guide and Porter

Ini pertanyaan berikutnya yang harus kami jawab. Kami sempat membaca beberapa catatan perjalanan ke ABC, ada yang menggunakan porter-guide dan ada yang juga pergi sendiri saja, dalam kelompok atau benar-benar solo, sendiri saja.

Informasi yang ada menyebutkan bahwa rute ABC sangat jelas, di sepanjang perjalanan ada tea house yang sangat memadai, intinya pergi sendirian aja ok kok. Kalau kami hanya pergi berdua tentu kami akan memilih sendirian saja, tetapi kami saat ini memilih menggunakan guide dan porter. Bagaimanapun kami tidak familiar dengan Annapurna, waktu yang kami punya sangat terbatas – yang berarti tidak ada hari cadangan dan banyak lagi pertimbangan lainnya yang akhirnya membuat kami memutuskan menggunakan jasa guide dan porter.

Guide dan porter di ABC trek sangat mudah ditemukan. Hampir semua agen perjalanan di Kathmandu dan Pokhara menawarkan paket trekking ke ABC. Paket disini termasuk dengan penginapan, makan, transportasi, permit, guide, dan porter. Kita tahu beres, tinggal jalan kaki saja bawa daypack.

Pemesanan paket trekking melalui agen sebaiknya dilakukan di awal (at least H-30) dan pastikan agen perjalanan tersebut terdaftar dan guide-nya memiliki lisensi dari Nepal Government. Di Nepal ada peraturan bahwa setiap guide harus mengikuti pelatihan dulu selama 3 bulan, mengikuti ujian dan barulah mereka resmi menjadi guide dengan lisensi.

Mau go show juga bisa, di Nayapul banyak juga guide dan porter independent yang tidak bergabung dengan agen perjalanan. Tapi lagi – lagi pastikan guide yang akan menemani memiliki lisensi.

Independent Trekker ? Mudah saja, modalnya hanya peta, rencana perjalanan, permit dan tentunya uang secukupnya. Peta jalur Annapurna bisa didapat dengan mudah di toko – toko souvenir di Kathmandu, Pokhara dan juga di airport (tapi lebih mahal), harganya sekitar NPR 200 – 500. Salah satu peta yang bisa digunakan adalah peta keluaran NATT (New Annapurna Trekking Trails)  yang sangat informatif.

Panduan lengkap mengenai Annapurna Trekking Trails bisa didapat di sini.

Permit

Ada dua permit yang diperlukan untuk memasuki kawasan Annapurna : Annapurna Conservation Area Permit (ACAP) dan Trekkers Information Management System (TIMS). Kedua permit ini diperlukan untuk memasuki kawasan pendakian dan akan ada check point di sepanjang jalur, jadi jangan bandel ngga pakai permit ya :p

ACAP dan TIMS bisa didapat di kantor Nepal Tourism Board di Kathamandu dan Pokhara, atau bisa juga melalui agen – agen perjalanan. Prosesnya simple, kita hanya perlu menyediakan 3 buah pas photo ukuran paspor, Health Insurance dan rencana perjalanan. Biaya pembuatan ACAP sebesar NPR 2,000 dan NPR 1,840 untuk TIMS. Fee untuk biaya pengurusan melalui agen perjalanan berkisar antara NPR 300 – 500. Permit siap dalam hari yang sama dan tidak ada expiration date tapi single entry saja. Jadi kita bebas trekking sepuasnya di kawasan Annapurna tetapi kita harus mengurus permit baru apabila telah keluar kawasan dan ingin masuk lagi ke Annapurna.

5 Stars Mountain – Harga Kaki Lima

Paket pendakian ABC yang ditawarkan oleh agen perjalanan sangat bervariasi, bisa murah sekali sampai mahal sekalipun ada. Pelajari baik – baik itinerary dan fasilitas yang didapat dan coba buat perhitungan biaya sendiri.

Di sepanjang jalur ABC ada tea house yang menyediakan penginapan dan restaurant, jadi otomatis kita tidak perlu membawa tenda dan bahan makanan. Walaupun kalau mau camping dan memasak sendiri juga boleh, tetapi area untuk memasang tenda sudah ditentukan dan tetap kita harus membayar sewa tempat ke pemilik tea house.

siap – siap jadi anak warung

Harga kamar di tea house tidak terlalu mahal, untuk dorm berkisar di harga NPR 150 – 200 per orang per malam. Private room untuk 2 orang sekitar NPR 400 – 500 per kamar per malam. Private room untuk 2/3 orang dengan private bathroom berkisar di NPR 600 – 800 per kamar per malam. Harga yang sangat masuk akal, kita mendapatkan kamar yang bersih, air bersih mengalir terus, kamar mandi dan toilet bersih, listrik menyala selama 24 jam, menyenangkan.

tea house di Kimrong

Harga makanan di tea house juga tidak terlalu mahal (walau memang sedikit lebih mahal dari harga di kota, tetapi tetap very reasonable). Harga 1 porsi Nasi Goreng ukuran jumbo hanya NPR 200 saja, satu porsi bisa untuk berdua. Dal Bhat dengan nasi dan sayuran sekitar NPR 500 (kenyangnya seharian), lagi – lagi  harga yang sangat masuk akal.

Momo, noodle soup dan spring roll, yummy
dining hall di Dovan

WIFI tersedia hampir di semua tea house dari Nayapul sampai ABC, tapi harus bayar. Makin jauh dari peradaban harganya makin mahal, ada yang menjual paket 1 jam atau paket 24 jam. Mulai dari NPR 100 saja campai harga termahal yang kami temu di MBC-ABC, NPR 300 untuk 1 jam. Tetapi harga itu juga bisa ditawar.

WIFI zone, along the route

Hot shower juga tersedia, tapi kebanyakan harus bayar. Walaupun ada juga tea house yang menyediakan hot shower gratis seperti tea house favorit kami di Chhomrong. Kalau hot shower-nya bayar jangan lupa untuk bilang dulu ke pemilik tea house sebelum mandi, karena mereka akan menyalakan air panas kalau ada yang meminta saja, jangan seperti saya, mandi air es di Dovan gara – gara lupa bilang.

HP low bat jangan khawatir, semua tea house juga menyediakan fasilitas charge baterai, walaupun harus bayar. Harganya berkisar antara NPR 100 – 200 per 1x charge, makin jauh dari peradaban makin mahal. Extension cable untuk nge-charge biasanya disediakan di Dining Hall, jadi pastikan untuk berjaga – jaga, apalagi kalau ngecharge HP, bagaimanapun ini tempat umum. Ada resiko barang hilang atau tertukar.

Sinyal HP ada di sepanjang perjalanan, sinyal GSM sampai di Chhomrong dan sinyal CDMA ada sampai MBC. Pembelian kartu SIM card bisa dibeli di Pokhara dan Kathamandu. Bisa upload foto sepanjang jalan.

So, jadi sebenarnya biaya perjalanan tidak terlalu mahal. Summary-nya kurang lebih seperti ini :

  • Pesawat Kathmandu – Pokhara – Kathmandu : USD 220 per orang atau
  • Bis Kathmandu – Pokhara – Kathamandu : NPR 900
  • Tea House  : mulai dari NPR 150 – 200 per orang per malam
  • Makan – minum : max NPR 1000 per orang per hari, asumsi makan dan minum 3x sehari
  • Biaya tambahan seperti WIFI, hot shower, charge baterai, max NPR 500 per hari, tetapi ini bukan basic need jadi bisa dioptimalkan.

Sayangnya kami tidak mengetahui berapa fee untuk Guide dan Porter per hari, tapi kalau kami hitung – hitung, sepertinya fee untuk Guide dan Porter berkisar di NRP 5000 per hari, dengan fee untuk Guide sedikit lebih tinggi.

Menyenangkan bukan, gunung dengan fasilitas bintang 5 tetapi harga kaki 5.

What to Bring

Karena semua fasilitas yang ada, jadi sebenarnya barang bawaan yang kita bawa tidak terlalu banyak, kurang lebih yang kami bawa seperti ini :

  • baju ganti, jangan bawa terlalu banyak, kami memakai baju yang sama untuk 3 hari, ngga bau dan ngga keringetan
  • pakaian dalam, secukupnya
  • perlengkapan mandi
  • sepatu hiking
  • sandal
  • kaos kaki ganti
  • kupluk
  • sleeping bag  dan down jacket- diperlukan apabila menginap di ABC atau MBC, bisa disewa di Pokhara atau Kathmandu, harga sewanya NRP 100 per hari
  • raincoat atau light poncho
  • botol minum ukuran 1 L, air minum yang sudah difilter dan dimasak bisa dibeli di semua tea house di sepanjang perjalanan, sekitar NRP 80 per liter, sedikit lebih mahal untuk air panas
  • snack atau makanan ringan
  • kamera, charger dan lainnya
  • walking stick, mandatory, ini wajib pisan
  • obat – obatan pribadi dan first aid kit

When to Go

Saat terbaik berkunjung ke Annapurna biasanya di akhir winter (Maret – Mei) dan di akhir monsoon season (Oktober – November). Walaupun tea house tetap buka sepanjang tahun, jadi sebenarnya bisa kapan saja. Tetapi tentu pendakian akan lebih susah. Saat winter salju sangat tebal, dari bawah pun sudah bersalju, sedangkan saat monsoon di bulan Juni – September biasanya turun hujan terus-menerus.

Ok siap ke Annapurna kita, jangan lupa latihan fisik ya.

2 Comments

  1. Pingback: 1 Hour Journey from Kagbeni to Muktinath - sereleaungu

  2. Pingback: 30+40 Jam Kathmandu-Jomsom-Kathmandu - sereleaungu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *