Day 1 : Kuala Lumpur – Denpasar
Seperti biasa naik Air Asia karena jam keberangkatan-nya paling pas, delay 30 menit saja. Kami memilih afternoon flight jam 6:30 sore dari Kuala Lumpur. Tiba di Bali sekitar jam 9:30 malam, lancar walaupun menunggu bagasi cukup lama. Menginap semalam di Chillin Kuta Homestay.
Kami sekeluarga baru kembali dari perjalanan menyenangkan di Nusa Tenggara : Barat dan Timur, Pulau Sumbawa dan Flores, dengan penutup yang luar biasa, Pulau Bali dan Ubud. 12 hari perjalanan, 5 hari cuti bekerja dan 5 hari juga mountain and sea schooling.
Itinerary perjalanan saya share disini ya, sekaligus untuk memenuhi janji ke beberapa teman yang menanyakan. Untuk cerita perjalanannya nanti saya tuliskan terpisah. Sedang berusaha mengumpulkan waktu, tenaga dan kesempatan. NIATnya sih udah banyak banget .
Day 2 : Denpasar – Bima – Doropeti – Camp 1 Gunung Tambora Jalur Doropeti
Pagi – pagi diantar mobil dari Chillin Kuta ke bandara, drop bagasi yang over 45 kg hehe, untungnya ternyata charge per kg dari Wings Air tidak terlalu mahal. IDR 13,500 saja per kilogram. Pesawat ke Bima on time dan jam 10 pagi kami tiba di Bima walaupun ada 3 orang teman yang bagasinya ketinggalan di Denpasar.
Mereka bertiga akhirnya menunggu kedatangan pesawat berikutnya di Bima dan kami berangkat duluan ke Doropeti. Tiba di Doropeti jam 2 siang dan kami langsung re-pack barang – barang yang akan dibawa naik gunung. Jam 3.30 perjalanan sesungguhnya dimulai, kami naik truk pasir ke titik awal pendakian (30 menit) kemudian berjalan kaki ke Camp 1 di ketinggian 600 mdpl.
Day 3 : Camp 1 Gunung Tambora – Camp 5 Gunung Tambora Jalur Doropeti
Hari yang panjang, melelahkan tapi menyenangkan. Kami mulai berjalan jam 7 pagi dan group pertama tiba di Camp 5 (2400 mdpl) jam 9 malam. Ada yang tiba jam 1 pagi keesokan harinya dan ada juga yang baru tiba jam 7 pagi. Saya sendiri tiba di Camp 5 jam 1 pagi.
Day 4 : Camp 5 Gunung Tambora Jalur Doropeti – Caldera Tambora – Puncak – perjalanan turun ke Desa Pancasila
Ini adalah hari yang lebih panjang, lebih melelahkan tetapi sekaligus paling seru. Selepas sarapan kami meninggalkan Camp 5 menuju kaldera, dilanjutkan perjalanan menuju ke puncak sejati Tambora yang dikenal sebagai Puncak Pancasila, kemudian dilanjutkan perjalanan turun ke Desa Pancasila.
Day 5 : Desa Pancasila
Group pertama tiba di batas hutan sekitar jam 12 malam hari ke-4, saya dan beberapa teman tiba di Desa Pancasila jam 7 pagi. Rekor paling terakhir sampai adalah jam 7 malam.
Day 6 : Desa Pancasila – Satonda – Pelabuhan Sape
One day trip di Pulau Satonda, dan ternyata seru sekali. Sampai – sampai kami kemalaman dan perahu kandas. Malam ini kami langsung melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Sape, tiba sekitar jam 1 pagi, menunggu di pelabuhan.
Day 7 : Pelabuhan Sape, Sumbawa – Labuan Bajo
Full day di kapal penyebrangan Sumbawa – Flores.
Day 8 : Live on board Labuan Bajo – Kanawa – Pink Beach – Pantai Kalong
Day 9 : Live on board Pantai Kalong – Komodo Island – Rinca Island – Labuan Bajo
Day 10 : Labuan Bajo city tour – Denpasar
Sebetulnya hari ini bisa mampir ke beberapa tempat di sekitar Labuan Bajo, tapi kami memilih berjalan – jalan saja di kota. Jam 2 sore kami meninggalkan Labuan Bajo ke Denpasar dengan Garuda Indonesia. Tiba di Denpasar jam 4 sore dan langsung mengambil mobil sewaan di bandara. Makan malam dan menuju Ubud.
Day 11 : Ubud
Laziest day ever, sengaja kami memilih Ubud sebagai perhentian terakhir untuk beristirahat. Jadi kegiatan di Ubud hanya berjalan kaki ke pasar, massage, creambath dan makan.
Day 12 : Ubud – Denpasar – Kuala Lumpur
Dan akhirnya, all good times must comes to an end. Jam 7 pagi kami meninggalkan Ubud menuju Sanur, sarapan pagi di Mak Beng (WAJIB pakai huruf besar semua), belanja – belanji di Khrisna dan Erlangga kemudian menuju bandara. Mengembalikan mobil dan kami pulang ke Kuala Lumpur dengan menggunakan Malindo Air yang lebih murah daripada Air Asia dengan free 20 kg bagasi dan ada TV, yippie.
Tentang pengeluaran selama perjalanan, pengeluaran terbesar pastinya pesawat. Total 4 kali naik pesawat dengan 4 maskapai yang berbeda. Pengeluaran terbesar kedua adalah makan, karena salah satu tujuan perjalanan ini adalah wisata kuliner dan harga makanan memang cukup mahal apabila dibandingkan dengan harga makanan di Jawa.
Kurang lebih pengeluaran untuk setiap orang (kecuali kamar karena kami sharing 1 keluarga) dengan titik awal di Denpasar seperti ini :
Transportasi
Denpasar – Bima Wings Air IDR 618,000 booked via Lion Air website
Land transport di Sumbawa sharing dengan teman – teman IDR 500,000 per hari, mobil saja – Avanza
Sewa kapal untuk ke Satonda dari Calabai, sharing 8 orang IDR 100,000 full day
Ferry Pelabuhan Sape – Labuan Bajo IDR 75,000 beli di calo karena datang jam 1 pagi
Live on board 2 hari 1 malam, sharing 5 orang IDR 800,000 termasuk makan selama perjalanan
Labuan Bajo – Denpasar Garuda Indonesia IDR 1,200,000 booked via Traveloka
Land transport di Bali IDR 200,000 per hari, sewa lepas kunci – Avanza
Akomodasi
Chillin Kuta Homestay, Denpasar IDR 200,000 per room booked via Agoda
Bang Ipul Homestay, Desa Pancasila IDR 150,000 per room, go show
Hotel Matahari, Labuan Bajo IDR 250,000 per room, go show
Hotel L Bajo, Labuan Bajo IDR 300,000 per room, go show
Jawi House and Painter, Ubud IDR 350,000 per room, booked via airbnb
Semua kamar ber AC dengan kamar mandi dalam kecuali Homestay Bang Ipul, ga perlu AC disana.
Entrance Fee
Pulau Komodo, sharing 5 orang dengan 1 guide IDR 40,000 per orang
Pulau Rinca, sharing 5 orang dengan 1 guide IDR 20,000 per orang
Tiket masuk untuk Taman Nasional Komodo berlaku untuk 1 hari, jadi kalau mengunjungi Komodo dan Rinca dalam hari yang sama tidak perlu membayar lagi, biaya tambahan yang kami bayar di Rinca adalah biaya untuk Guide.
Food and Beverage
Harga makanan dan minuman di Sumbawa atau Flores memang relatif lebih mahal, tapi masih cukup wajar. Biaya satu kali makan di warung sederhana sekitar IDR 20,000 per orang : nasi, ayam, sayur dan sambal. Harga bakso di Labuan Bajo IDR 10,000, asli penjualnya orang Jawa.
Nah kira – kira seperti itu, selamat merencanakan perjalanan ke bagian tengah Indonesia yang menakjubkan ya. Ingat..JAWA bukanlah kunci, INDONESIA adalah kunci .