Thought
comments 7

17 Tahun Menjadi Blogger

Tadi pagi saya sedang meeting, selepas presentasi bagian saya tiba-tiba power point saya error, harus di restart, sambil menunggu iseng saya buka whatsapp. Ada post di group Mamah Gajah Ngeblog, ternyata hari ini, 27 Oktober adalah Hari Blogger Nasional. Teh Andina bertanya apa yang bikin senang jadi blogger ? Share yuk.

Selamat Hari Blogger Nasional

Jawaban para Mamah tentu beragam, tapi benang merah-nya sama, jadi blogger itu menyenangkan. Dan saya sangat setuju, jadi blogger itu super duper menyenangkan.

17 Tahun Perjalanan

Tahun ini tepat 17 tahun saya menjadi blogger. Ga kerasa lho, walaupun ada periode on-off alias hiatus, tapi ternyata saya cukup konsisten menulis, dan selalu menyenangkan sekali membaca tulisan-tulisan lama, serasa punya online diary. Hampir semua catatan perjalanan hidup ada disana, walaupun banyak juga yang belum atau tidak saya tuliskan.

Saya mengenal blog di akhir tahun 2004, saya lupa awalnya, tapi yang jelas dulu saya menggunakan blogdrive. Teman-teman blogger seangkatan pasti tahu. Ciri khasnya ada blogroll, semacam list teman-teman di our circle. Nanti biasanya kami akan saling mengunjungi, saling komen dan berbalas komentar. Teman saya si A punya teman B, bisa jadi nanti B akan jadi teman saya juga, begitu juga seterusnya. Isi blog periode ini ga jauh-jauh dari daily note, curcol, sederhana banget.

Dulu sibuk banget dunia perbloggeran ini, karena di kantor akses blogdrive di block dan di kost-an ga ada internet biasanya saya blogwalking di warnet, 6000 rupiah 1 jam, dengan koneksi super lambat. Oh iya, tampilan blogdrive ini sederhana banget, dan kalau ga salah ingat saya ga pernah post foto di blogdrive, jadi memang betul-betul hanya tulisan. Salah satu alasannya mungkin karena jaman dulu belum ada handphone dengan kamera canggih seperti sekarang.

Akhir tahun 2005 saya pindah ke blogspot, alasannya karena tampilan blogspot lebih keren dan yang paling penting bisa diakses di kantor. Dulu tidak terpikir untuk memindahkan tulisan blogdrive ke blogspot, sayang sekali sebetulnya, saya kehilangan catatan penting jaman labil. Tulisan saya di blogspot kurang lebih sama, daily note, curcol, dan teman-teman yang sama, karena kebanyakan semua hijrah ke blogspot.

Tahun 2006 saya pindah ke Multiply, teman-teman seangkatan pasti tahu Multiply juga kan, sesuai namanya Multiply ini memperluas jaringan pertemanan, semacam social media paling hits pada jamannya. Hampir semua teman kantor pun bermultiply ria, ngga heran tahun 2006-2007 adalah masa paling produktif, saya bisa menulis hampir 80 post dalam satu tahun.

Sayangnya Multiply akhirnya ditutup, dan saya kembali ke blogspot yang sama. Untungnya saya sudah mengenal teknologi memindahkan data, semua post dari Multiply saya pindahkan ke blogspot, walaupun ada juga rasa kehilangan karena tidak bisa memindahkan komentar-komentar dari Multiply, ini bagian paling seru sebetulnya.

Ada sedikit perbedaan sejak tahun 2008, ada tulisan-tulisan dengan tema baru di seputaran keluarga, menikah dan anak. Seperti yang saya bilang di awal, rasanya hampir semua catatan perjalanan hidup ada di blog.

Pertengahan tahun 2013 saya mulai berkenalan dengan wordpress. Saat itu saya kebetulan bekerja dalam waktu cukup lama di offshore, kalau sedang tidak sibuk banyak sekali waktu luang. Akhirnya saya memutuskan membuat blog keluarga, beberapa tulisan yang masih relevan saya pindahkan kesini. Blog keluarga ini lumayan sering saya update, sampai tahun 2017 rasanya saya berhenti menulis karena kesibukan bekerja dan karena teman-teman blogger yang aktif mulai berkurang. Blog wordpress ini masih ada, tapi saya set private karena saya punya blog baru : www.sereleaungu.com tentunya.

Blog Sereleaungu saya buat di tahun 2020, sedikit-sedikit saya pindahkan tulisan dari blogspot dan wordpress, walaupun sampai saat ini belum selesai juga. Semoga tetap istiqomah disini ya, rugi dah bayar hosting.

Menambah Teman dan Saudara

Dunia perbloggeran ini membuat saya bertemu dengan teman-teman baru, banyak yang akhirnya menjadi teman dekat rasa saudara. Beberapa kali saya melakukan kopi darat dengan sesama blogger, dan itu seru sekali. Ketika pertama bertemu langsung akrab seperti sudah kenal lama. Mungkin karena selama ini kita saling membaca tulisan satu sama lain.

Kopi darat paling epik dan jauh rasanya dengan Mba Ambar. Dulu kami berkenalan di Multiply. Hobby saya dengan Mba Ambar kurang lebih sama, jalan-jalan berpetualang, motret, baca buku. Saya selalu terkagum-kagum dan terinspirasi membaca tulisan beliau yang bertualang keliling dunia. Siapa sangka pertemuan pertama kami malah terjadi di San Fransisco, September 2008. Kebetulan saat itu Mba Ambar tinggal disana dan saya ada field trip di Utah. Via email kami janjian untuk bertemu, Mba Ambar menjemput saya di airport, saya main ke rumah beliau dan kami jalan-jalan keliling San Fransisco.

Saya masih berhubungan baik dengan Mba Ambar, terakhir kami bertemu bulan April 2019 sewaktu Mba Ambar berkunjung ke KL. Kami berdua sama-sama sudah mempunyai anak, perempuan dan umur anak kami seumuran. Senang sekali bisa bertemu lagi setelah 11 tahun, dan ternyata anak-anak kami juga bisa langsung nyambung.

Banyak lagi cerita pertemanan lainnya, jadi blogger itu memang seru.

Jadi Mak Comblang

Mak Comblang ini cerita seru lagi yang pastinya akan saya ingat. Sebutlah saya punya dua kawan blogger, A dan B, karena blog juga mereka jadian. Sayangnya karena sesuatu hal hubungan mereka tidak berlanjut. B agak patah hati dan karena waktu itu kebetulan saya sedang liburan ke Bandung, saya ajak B untuk ikut camping ke Situ Lembang, bersama teman-teman pecinta alam kampus. Saat camping ada junior saya yang ikut, sebut saja C, singkat cerita mereka berjodoh dan menikah. Sebetulnya saya ga ikut campur dalam PDKT mereka, tapi kan karena blog mereka bertemu. Kalau bukan karena blog mungkin saya tidak akan kenal dengan B, B ngga kan ikut camping dan bertemu C.

Murah Rezeki

Cerita soal murah rezeki ini paling spesial. Bukan karena job atau endorsement, tapi karena blog juga saya dan suami bisa punya mobil idaman dengan bonus persahabatan dengan penjualnya.

Kami berdua menyukai Landrover, tapi untuk membelinya sepertinya sangat susah. Bukan karena masalah harga saja tapi Landrover ini barang langka. Jarang sekali ada orang yang menjual kecuali kepepet banget.

Suatu hari di bulan April 2007, saya pernah menuliskan di Multiply, mengenai keinginan kami memiliki Landrover, dasar anak muda, judul tulisannya pun Jatuh Cinta Lagi. Tidak disangka-sangka ada salah seorang multiply friend saya yang mengirim direct message, Pak Suparka (Aki), beliau menuliskan pesan singkat : May, Aki ada Landrover, nanti kalau May ke Bandung main ke tempat Aki ya.

Terus terang saya kaget, saya tidak kenal beliau secara langsung, hanya beberapa kali saja pernah berbalas komentar di Multiply. Akhirnya, saya dan Helmy bertemu Aki di kantor beliau. Beliau menawarkan Landrover Defender kesayangannya untuk kami beli, dan Aki bilang ngga usah khawatir soal pembayaran, kapan May dan Helmy ada uang baru transfer ke Aki.

Serasa ngga mungkin banget kan, kami pun sempat tidak percaya tapi Aki meyakinkan kami. Aki bilang ini mobil spesial, Aki hanya mau menjualnya dengan orang yang Aki percaya. Subhanallah, terus terang ngga pernah kami bermimpi untuk punya Landrover dengan cara seperti ini. Bukan saja cara pembayaran sangat mudah tapi juga harga yang luar biasa murah. Kejutan lainnya, Aki ternyata adalah suami salah seorang dosen kesayangan saya, small world.

Sejak saat itu kami bersahabat baik dengan Aki, sampai beliau meninggal dunia dan suami saya alhamdulillah berkesempatan mengantar beliau ke peristirahatan terakhir. Aki dulu sangat rajin menulis, kebanyakan adalah cerita perjalanan yang dituliskan untuk cucu beliau yang tinggal di Australia. Beliau adalah anggota WANADRI dan juga seorang Geologist, mungkin takdir akhirnya kami berjumpa karena blog.

Mobil Aki ini kami panggil Tini, alhamdulillah masih ada sampai sekarang. Walaupun menjelang kami menikah Tini sempat berpindah tangan, buat modal nikah haha. Pembelinya senior saya, dulu waktu Tini akan kami jual kami minta ijin dulu dengan Aki. Tapi mungkin masih rejeki, 2 tahun kemudian Tini kami beli kembali. Betul-betul mobil bersejarah.

Tini dan keluarga kecil kami

Penutup

17 tahun perjalanan menjadi blogger yang menyenangkan kan, semoga ini bisa mengingatkan saya untuk tetap rajin menulis, semangat !

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Pramoedya Ananta Toer

7 Comments

  1. Pingback: About Me – Many Things About Me - sereleaungu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *