Month: December 2012

Ketinggalan Pesawat dan Half Road Trip Jakarta – Mataram

Sampai saat ini berangkat ke bandara selalu sukses bikin saya deg – degan, bukan apa – apa, ogah aja ketinggalan pesawat. Tiket memang bisa di refund, tapi jadwal perjalanan molor pasti bikin ngga enak. Traffic menuju Bandara Soekarno Hatta memang paling bikin jantungan, ngga bisa diprediksi. Demo, banjir, dll selalu sukses membuat kemacetan. Apalagi mengingat rumah saya jauh di Kabupaten Bogor sana, lebih baik nunggu di bandara berjam – jam daripada telat. Tapi gimana dong kalau ke bandara-nya pulang kantor alias baru bisa berangkat jam 5 sore dan flight-nya jam 8 malam ? Teorinya sih harusnya ga telat ya, seharusnya TB Simatupang – Soekarno Hatta bisa ditempuh dalam 1.5 jam saja, tapi ternyata …. Sore itu teman saya Ria sudah standby di taksi, menjemput saya ke kantor dan siap berangkat ke bandara. Waktu menunjukkan jam 5 kurang, seharusnya saya sudah bisa kabur. Tapi ternyata ada 1, 2 , 3, 4 dll hal yang harus diselesaikan dulu. Menjemput Cici di daycare dan akhirnya kami bertiga duduk manis di taksi bersama 2 carrier besar, 2 daypack, 2 travel bag jumbo …

Mengapa Mendaki Gunung

Ga biasanya saya nyinyir seperti sekarang, atau malah sering ya 🙂 Yang jelas status Facebook seorang teman saya (yang ternyata saya tidak kenal dan tidak pernah berinteraksi langsung) membuat saya berpikir. Sebenarnya pertanyaan itu bukan buat saya, ga tau buat siapa, tapi yang jelas membuat pertanyaan tambahan muncul untuk diri saya sendiri dan suami. Sederhana saja pertanyaan turunannya :  Kenapa kami mengajak anak kami – Cici mendaki gunung ?Pertanyaan lanjutan bermunculan : Apakah Cici mengerti ? Apakah saya dan suami sebagai orang tua tidak kasihan ? Mari kita jawab satu – persatu. Bukan menjawab status tersebut, tetapi sekedar proses berpikir dari saya dan suami sebagai orang tua yang telah beberapa kali mengajak anak kami mendaki gunung. Apa sebenarnya tujuan kami ? Cici adalah putri kami yang lahir pada tanggal 2 Juli 2009. Kami berdua kebetulan memiliki banyak kesamaan hobby dan salah satunya adalah mendaki gunung. Sejak Cici masih dalam kandungan kami berdua memiliki cita – cita ingin mengenalkan hobby kami kepada Cici. Kami yakin banyak pengalaman berharga yang bisa Cici dapatkan dengan mendaki gunung, seperti …