Daily Life, Daily Note, Gratitude
comments 2

2022 Year Recap

The 2022, done and dusted.

Awalnya saya berencana menulis recap 2022 di bulan Desember, tapi di hari-hari terakhir tahun 2022 kami memutuskan untuk jalan-jalan sebentar, dan saya malas bawa laptop. Karena tuntutan pekerjaan, hampir setiap jalan-jalan saya selalu bawa laptop, tapi minggu lalu saya memutuskan untuk istirahat sejenak, laptop pun perlu istirahat kan :).

Catatan akhir tahun 2022, another opportunity to reflect on the year we had, the hits and misses. What we did right, and wrong, and where we can improve next year.

Di akhir tahun 2021 saya menuliskan tentang pelajaran hidup di tahun 2021, tahun yang awalnya saya pikir mengerikan tapi ternyata mengajarkan banyak hal. Saya menuliskan juga hal-hal yang saya ingin lakukan di 2022, my new year resolution. Tidak banyak, karena saya ingin merasakan tahun 2022 yang slow, trying to have a slow life.

2022 Goals

It is scary, look back at my plans and I didn’t achieve my goals, not even one!

Kembali sehat dengan bonus langsing – EPIC FAIL.

Berat badan saya bertambah dan masalah di lutut saya semakin parah. Saat Covid dan WFH, saya tidak banyak bergerak, saya mulai merasa sakit di lutut, yang terkadang untuk sujud saat sholat pun sangat sakit. Di tahun 2022 ternyata kesibukan bekerja saya makin menjadi-jadi, ada saatnya saya duduk di depan komputer sampai 2 hari non stop karena harus me-monitor drilling operation. Berdiri sebentar hanya untuk makan, sholat dan toilet break. Setelah well TD saya pernah sampai tidak bisa berjalan sama sekali.

Kalau di 2021 saya tidur hanya beberapa jam sehari, di 2022 ada kalanya saya tidak bisa tidur sama sekali, fail yang sangat epic kan. Dan ini semua terjadi sebetulnya karena saya pindah ke tim yang baru haha, hal yang awalnya sangat saya inginkan, dan akhirnya terjadi juga di bulan Juli 2022.

Memang manusia tidak pernah puas. Saya bersyukur karena hal ini, tetapi tidak menyangka saya akan bergabung di tim baru yang sedang sangat sibuk karena drilling operation. Saya menggantikan posisi seseorang disini, tapi tidak ada proper hand over dan beliau sudah keluar perusahaan dong. Teman – teman baru, boss baru, field dan project yang semua baru. Idealnya akan ada transition period tapi dalam case saya tidak ada. Semua serba hectic.

Belum cukup, tiba-tiba ada seorang teman resign dan saya akhirnya mendapat job tambahan, tambahan field dan project baru. Sama seperti field saya yang lama, field tambahan ini pun dikenal sebagai field yang susah, jadi bagaikan keluar mulut harimau lalu masuk mulut buaya dan naga. Dan sama aja dong, tidak ada proper hand over.

Sejujurnya saya marah luar biasa. Ketika keluar dari field lama jauh-jauh hari saya menyiapkan hand over document, semua file pekerjaan tertata rapi, dengan harapan pengganti saya nanti tidak perlu repot. Tapi ternyata ketika saya sendiri yang pindah saya tidak bisa mendapatkan privilege itu.

Jadilah bulan-bulan terakhir saya bekerja luar biasa sibuk, bagaikan punya dua anak, eh tiga dengan anak beneran, yang semuanya punya kemauan yang berbeda-beda.

Dan yang paling sedih kerja tambahan ini hanya dianggap bonus dong, alias ngga diperhitungkan di akhir tahun performance review karena saya hanya disana selama 4 bulan.

Tahun bekerja yang mengerikan ternyata, tapi biarlah, rezeki tidak pernah salah kan.

Naik Gunung Rinjani, Bali dan diving – FAIL.

Niat awal cuti panjang di pertengahan tahun pun gagal, lagi-lagi karena urusan kerja. Akhirnya saya hanya menyempatkan pulang ke Indonesia selama satu minggu, ngga kemana-mana juga sih, karena memang waktunya terlalu sempit.

My favorite moment from 2022, my short transit in Bali was awesome.

Tahun 2022 tidak ada tempat baru yang dikunjungi, kami sempat jalan-jalan ke Thailand sebentar di bulan Desember. Itu saja.

Bersyukur

Tapi dari semua kegagalan itu banyak juga hal baik yang terjadi, saya coba tuliskan disini sebagai pengingat dan meyakinkan diri kembali bahwa rencana Allah selalu yang paling indah.

Nikmat kesehatan, alhamdulillah kami sekeluarga sehat-sehat, di luar kasus saya kena Covid di bulan Maret dan sakit lutut.

Rezeki yang cukup, rumah yang nyaman, makanan di meja makan, hal-hal kecil yang terkadang kita lupa, alhamdulillah untuk semua itu. Teman-teman yang baik, walaupun saya jarang banget ketemu mereka, jarang bisa ikut ngumpul-ngumpul dan ga punya banyak teman.

Makin tua ternyata makin sedikit hal-hal yang saya inginkan, alhamdulillah. Pengen jalan-jalan sih masih, tapi rasanya tidak banyak benda-benda yang saya inginkan. Walaupun akhirnya Desember kemarin akhirnya saya ganti handphone, setelah 6 tahun haha, penyebabnya juga sederhana, karena handphone lama tiba-tiba mati total.

Kalau sudah banyak waktu luang nanti rasanya saya harus membersihkan rumah dan menjual atau menyumbangkan barang-barang yang tidak diperlukan lagi atau sebenernya memang tidak perlu.

Terimakasih 2022, thanks for everything.

Feature image : cengek domba alias rawit setan from my garden, tahun 2022 itu beneran seperti rawit setan, pedas, mengerikan tapi bikin seru. Kalau makan pakai sambel lebih enak kan, ngeri-ngeri sedap.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *