Mountain, Nepal
Leave a comment

Nepal At Glance

Melanjutkan tulisan bagian pertama, mumpung suasana hati masih Nepal banget.

Kami di rumah sedang senang sekali belajar Geography, gara – gara Cici di sekolah belajar Geography dan seru sekali. Ada project – project yang harus dikerjakan oleh orangtua eh anak. Cici suka sekali pelajaran ini, dan akhirnya sayapun ketularan asik belajar, semua hal dibuat project. Dan inilah hasil belajar kami mengenai Nepal.

Jadinya ini akan jadi postingan yang panjang dan mungkin hanya menarik kalau kalian suka Geography dan sejenisnya.

Nepal Map, diambil dari sini

Nepal terletak di antara  Tibet dan India. Bhutan, China, dan Bangladesh adalah negara lainnya yang bertetangga dengan Nepal. Oleh karena itu banyak jalan menuju Nepal, direct flight ke Kathmandu ataupun jalan darat via Tibet dan 6 border dari India .

Tidak adanya akses ke lautan membuat Nepal terisolasi, dan banyak cerita di masa lalu yang tidak menyenangkan. Petrol dan gas shortage yang sekarang terjadi di Nepal juga diakibatkan oleh hal ini, Nepal betul – betul mengandalkan support dari India dan China.

Language

Bahasa nasional Nepal adalah Nepali, bahasa yang sama dipakai juga di Myanmar, Bhutan dan Darjeeling dan Sikkim di India. Script Nepali yang unik itu menggunakan Devanagari Script..aha akhirnya saya tahu jawabannya. Waktu Cici bertanya saja jawab itu Sansekerta :p.

किकी वेन्त तो नेपाल एन्ड शे इस वेॠ ह्याप्पी : Cici went to Nepal and she is very happy.

Namaste dalam bahasa Nepali diucapkan sebagai Namaskar. Walaupun ada juga yang berpendapat bahwa Namaste dan Namaskar berbeda arti. Tetapi karena Namaste sudah lebih populer sekarangpun penggunaan Namaskar biasanya hanya untuk ucapan salam sesama Nepali.

Religion

Walaupun Budha lahir di Nepal, ternyata penganut agama Hindu di Nepal jauh lebih banyak, mungkin karena Dewi Sita juga lahir di Nepal. Penganut Hindu di Nepal mencapai lebih dari 81 % populasi, sedangkan penganut Budha hanya sekitar 9 % saja. Sisanya adalah Muslim dan Kristiani atau agama lainnya. Satu fakta yang membuka mata saya. Selama ini saya selalu berfikir Nepal identik dengan Budha dan prayer flag-nya yang berwarna-warni.

Geology

Pegunungan di Nepal bukanlah gunungapi. Himalaya dan Tibetan Plateau terbentuk dari hasil tumbukan antara Eurasia dan Indian subcontinent, lempeng benua dan benua, hasilnya bukan gunungapi ya :). Indonesia terbentuk dari tumbukan lempeng benua dan samudra, hasilnya volcano arch.

Nepal berada di tengah – tengah zona tumbukan ini, sehingga bisa dibilang Nepal berada di zona lemah yang rawan gempa. Yup ini untuk menjawab pertanyaan beberapa teman saya yang bertanya : “Kenapa Nepal bisa gempa ? kan ada di tengah benua“.

Himalaya Collision, gambar diambil dari sini

Walaupun berada di tengah benua tetapi Nepal tidak stabil. Tumbukan antara Eurasia dan Indian subcontinent terus terjadi. Lempeng India bergerak relatif ke arah utara Benua Asia dengan kecepatan 2.0 inch per tahun. Studi tentang gempa bumi di Nepal menunjukkan bahwa gempa besar terjadi setiap 750+/- 140 dan 870 +/- 350 tahun di Nepal bagian timur.

Great Himalaya

Everest adalah puncak tertinggi  yang ada dalam jajaran pegunungan Great Himalaya. Sesuai namanya, jajaran pegunungan ini sangat panjang, ~ 2300 km melintasi Pakistan, India Utara, Nepal, Bhutan dan berakhir di negara bagian India – Arunachal Pradesh. Yes, sayapun baru tahu kalau ada bagian dari India yang nyempil di antara Nepal, Bhutan dan Bangladesh.

Some part of  Great Himalaya – Nepal part

Great Himalayas memiliki banyak puncak dengan rata – rata ketinggian sekitar 6,100 meter dan 100 dari 133 puncak gunung tertinggi di dunia ada di Himalaya. Menakjubkan.

Trekking di Great Himalaya Trail sangat populer, dan pilihannya cukup beragam. Sedikit, sebagian atau seluruhnya :). Diperlukan sedikitnya 1 tahun perjalanan untuk melintas dari Pakistan sampai Bhutan, atau sekitar 4600 km berjalan kaki.

Info lengkap mengenai Great Himalaya Trail bisa dibaca di sini.

Minggu lalu saya baru selesai membaca Breaking the Trail-nya Arlene Blum, di salah satu bab Arlene bercerita mengenai perjalanan Great Himalaya Trail-nya di bulan September 1981 – June 1982. Ditemani oleh 5 orang porter dan 1 teman-nya yang bernama Hugh Swift. Mereka berjalan kaki selama 10 bulan, perjalanan dan cerita yang hebat pastinya. Tetapi eh setelah 10 bulan berdua aja ternyata ngga ada cerita apa – apa lho antara Arlene dan Hugh haha, pembaca kepo.

Next, Annapurna Trail story, coming soon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *