Sudah lama saya tidak menuliskan catatan race Cici, catatan pertama dan terakhir di blog adalah triathlon race Singapore 2018. Lagi-lagi karena C, hampir 2 tahun tidak ada triathlon race dan swim competition di Malaysia. Kesempatan untuk training pun sangat terbatas karena bolak balik lockdown.
Dan hari ini, Cici ada triathlon race di Ipoh, waktunya bersamaan dengan seleksi SEA GAMES Team Triathlon/Duathlon Malaysia. Ada kategori lain yaitu National Junior dan Youth Tri Liga. Cici ikut di kategori youth 13-16 tahun.
Sebelum saya menuliskan cerita tentang Cici ada beberapa catatan dari seleksi triathlon Female yang ingin saya tuliskan, mungkin suatu hari nanti Cici bisa membacanya.
Ceritanya di seleksi nasional ini hanya ada dua triathlete yang dipilih untuk mewakili Malaysia di SEA GAMES Hanoi 2022, plus satu orang cadangan. Pesertanya memang tidak banyak, hanya 5 orang saja, tentunya the finest female triathlete di Malaysia. Tapi, seperti biasa selalu ada kejutan-kejutan dan sayangnya hari ini kurang menyenangkan.
Ada salah seorang senior Cici, perempuan, yang ikut di seleksi untuk SEA GAMES kali ini. Saya tahu senior Cici ini sudah berlatih sangat intensif dari beberapa tahun yang lalu. Sewaktu seleksi 2019, kakak senior ada di peringkat ke empat, jadi otomatis tidak terpilih sebagai tim nasional Malaysia. Tapi tidak putus asa, Kakak Senior tetap tekun berlatih dan saya tahu dia sangat fokus, sangat tekun, on paper sangat besar kemungkinan bisa terpilih tahun ini.
Tadi pagi saya menonton pertandingan secara live dari Facebook, and my heart sank ! Kakak senior DNF, tidak bisa finish karena mechanical issue, her bike chain broked ! Tidak terasa saya menangis. Kalau di level olimpiade atau professional race mungkin hal ini tidak akan jadi masalah karena ada tim support yang bisa menolong atau bahkan ada back up sepeda. Sayangnya semua privilege itu tidak ada disini, kakak senior tidak bisa melanjutkan race dan harus di evakuasi.
Cerita lain, ada salah seorang triathlete perempuan yang juga sangat berpengalaman. Beberapa kali juga telah mewakili Malaysia untuk SEA GAMES dan ASEAN GAMES. Dan hari ini dia pun DNF karena health issue, saya tidak tahu pasti kenapa, tapi today is not her day.
Intinya, manusia berusaha tapi Tuhan-lah yang menentukan. Tentunya bukan karena sial, pastinya ada rencana lebih baik untuk mereka berdua. InshaAllah.
Bagaimana dengan Cici ?
Sewaktu Cici akan mulai race saya sudah deg-degan ga keruan, saya hanya bisa berdoa, semoga tidak ada apa-apa. Untuk kategori super sprint ini terdiri dari 3 legs : 200 m berenang di danau, 7 km bersepeda dan 2.5 km lari.
As expected, Cici keluar dari danau pertama, I should admit she is a strong swimmer, jadi saya tidak terlalu kuatir. Gap waktu Cici dengan peserta lain cukup jauh, keluar sepeda pertama dan juga memimpin di cycling dan pertama keluar untuk lari.
Setelah melihat Cici keluar lari saya agak tenang, Cici jauh di depan. Running sebetulnya adalah hal yang paling tidak disukai Cici, tapi belakangan PB Cici sudah sangat baik, bisa berlari 5 menit per km, dari yang sebelumnya tidak suka berlari sama sekali.
Sayangnya setelah Cici mulai lari saat itu koneksi FB live terputus dan saya tidak tahu apa yang terjadi disana. 2.5 km berlari harusnya dalam 12-15 menit saja. Tapi suami saya juga tidak memberi kabar apa-apa. Sampai 30 menit kemudian, suami saya mengirimkan foto Cici terbaring di jalan bersama medical team.
My heart sank for second time today, ternyata Cici mengalami kram perut ketika mulai berlari. Saya yakin itu sakit luar biasa karena suami saya bilang Cici menangis kesakitan di garis finish.
Ketika melihat foto itu saya hanya menangis dan berdoa semoga Cici tidak apa-apa, penantian lama sekali hingga akhirnya Cici menelpon, alhamdulillah she is okay. Cici bilang ketika mulai berlari perutnya mulai kram, tapi dia memaksakan untuk terus berlari sampai finish, walaupun hanya di urutan ke 5.
Dari suaranya saya tahu Cici sangat kecewa, I know she trained very hard. Ketika saya bilang : Cici you did a great job, you swim out first, bike out first, run out first…dan Cici bilang : yes but I didn’t finish first.
Barulah kemudian Cici bercerita tentang kram perut yang dialaminya. Alhamdulillah hanya pertolongan Allah yang bisa menguatkan Cici untuk terus berlari dan finish dengan selamat walaupun sempat collapsed. Salah seorang coach dari team lain memberi tahu, kemungkinan Cici dehidrasi. Idealnya, 3 hari sebelum race Cici seharusnya minum 2.5 liter per hari, ya mungkin itu juga penyebabnya. Saya lalai mengingatkan Cici.
Pelajaran berharga kita dapat hari ini, we will back stronger Ci !
Ps. Don’t worry too much Azkia, you have a very long way to go and this is only part of the journey. I want to praise you, that you didn’t give up and ran the whole way until the finish line. In everything you do, experience and enjoy the process. You are our forever champion !
Pingback: [Cici Race Recap] The Thistle PD Resort Open Water Swimming Race 2022 - sereleaungu