[Cerita dari Negeri Jiran] Makanan Khas

Makanan bukan saja merupakan kebutuhan pokok manusia tapi juga salah satu simbol budaya yang erat kaitannya dengan kondisi geografis tempat tinggal, kebiasaan hingga agama. Tidak heran kalau setiap daerah akan memiliki makanan khas yang berbeda, misalnya masakan khas Palembang yang banyak menggunakan bahan dasar ikan. Atau masakan Indonesia bagian timur yang banyak menggunakan bahan dasar sagu.

Wisata kuliner adalah salah satu cara termudah untuk mempelajari budaya setempat. Perut kenyang, hati senang dan pengetahuan dan berat badan bertambah.

Baca juga : Belajar Memasak Makanan Thailand di Bangkok – sereleaungu

Kali ini saya ingin mengenalkan makanan khas (dan favorit keluarga) di Malaysia – tempat saya tinggal saat ini. Walaupun cinta banget dengan makanan Indonesia, tapi ada juga beberapa makanan khas Malaysia yang saya suka sampai penasaran dan akhirnya saya coba masak sendiri.

Sama seperti beragamnya perayaan atau hari besar agama, makanan di Malaysia tentunya dipengaruhi oleh tiga etnis yang ada : Melayu, Chinese dan India. Ketiganya saling mempengaruhi dan menghasilkan makanan-makanan baru yang menarik, khas Malaysia. Roti Canai mudah ditemukan di Malaysia atau Singapura, tapi jangan coba-coba mencari roti canai di India ya.

Nasi Lemak

Malaysia’s national dish yang sangat mudah ditemukan dimana-mana, di kedai pinggir jalan, kedai mamak, sampai menu wajib untuk sarapan di hotel bintang lima sekalipun. Nasi bersantan disajikan dengan sambal tumis, teri-kacang tanah goreng, telur rebus dan irisan ketimun. Nasi Lemak sederhana tanpa lauk tambahan sangat murah harganya, 2 atau 3 ringgit saja. Porsinya kecil, cocok untuk sarapan.

Di Kuala Lumpur, ada satu restoran terkenal yang menjual Nasi Lemak enak, kami sekeluarga juga menyukainya. Village Park Restoran ini selalu ramai, konon ini juga favoritnya mantan PM Tun Dr. Mahathir. Lebih baik datang di pagi hari agar tidak kehabisan.

Satu porsi nasi lemak dengan ayam goreng berempah harganya 10 ringgit saja. Jangan lupa untuk meminta ekstra sambal tumisnya yang enak banget.

Village Park Famous Nasi Lemak Uptown Damansara : 5, Jalan SS21/37, Damansara Utama, 47400 Petaling Jaya, Selangor

Nasi Kerabu

Nasi Kerabu adalah menu sarapan yang berasal dari Kelantan. Nasinya unik karena berwarna kebiruan, dari bunga telang. Nasi Kerabu komplit disajikan dengan ulam (sayur-sayuran di iris halus), solok lada (cabe hijau dengan isian daging ikan kembung dan kelapa), serundeng kelapa, keropok (kerupuk) ikan, dan telur asin. Pilihan lauknya ada daging bakar atau ikan rebus goreng celup tepung yang merupakan favorit saya. Jangan lupa tambahkan perasan jeruk nipis, kuah tumis, budu (sambal khas Kelantan, rasanya asam pedas) dan sambal cabai rawit, rasanya luar biasa, meriah.

Saya pernah memasak sendiri Nasi Kerabu, memang agak repot menyiapkan lauk pendampingnya, tapi terbayar kontan dengan kepuasan memakan Nasi Kerabu buatan sendiri.

Saat berkunjung ke Kota Bharu – ibukotanya Kelantan, kami mencoba Nasi Kerabu di Kedai Nasi Kerabu Lieniey yang sangat terkenal disana. Di tempat asalnya ternyata ada dua pilihan nasi, yaitu nasi putih dan nasi hitam yang kita kenal sebagai nasi biru Bunga Telang. Tapi sungguh keduanya sedap, marvelous Nasi Kerabu.

Nasi Dagang

Masih tentang hidangan nasi yang khas dari Malaysia, Nasi Dagang namanya. Sama seperti Nasi Kerabu, Nasi Dagang adalah makanan yang berasal dari pantai timur semenanjung Malaysia, tepatnya Terengganu.

Nasi kukus bersantan disajikan dengan gulai ikan tongkol, acar dan telur rebus. Agak berbeda dengan Nasi Lemak atau Nasi Kerabu, ada beras khusus untuk nasi dagang, long grain rice dicampur beras ketan yang warnanya kemerahan.

Ada cerita menarik tentang asal-muasal Nasi Dagang yang saya temukan di Blog Arung Bugis. Dikutip dari Arung Bugis, Nasi Dagang awalnya dibuat oleh orang Bugis yang datang berdagang kemudian menetap di Terengganu. Saat itu, ada satu tradisi menyambut Hari Raya Idul Fitri. Rakyat akan memberikan persembahan makanan kepada istana dan juga menyiapkan makanan untuk jamuan makan selepas sholat Ied di pekarangan masjid. Orang Bugis juga berencana mempersembahkan juadah istimewa, makanan khas Bugis : Burasak (ketupat) yang dimakan dengan Gulai Ikan Tongkol.

Sama seperti tahun ini, saat itu tiba-tiba anak bulan sudah terlihat dan Idul Fitri datang sehari lebih cepat dari yang diperkirakan. Orang Bugis kelam kabut memasak, tidak sengaja mencampurkan beras ketan dengan beras, mengukus beras dahulu untuk mempercepat proses memasak ketupat dan terlebih memasukkan santan. Alih-alih membuat ketupat, saat itu mereka mengukus beras dengan santan.

Tiba-tiba Sultan Terengganu datang berkunjung, beliau tertarik dengan bau harum dari kukusan dan ingin merasakan masakan Orang Bugis. Di luar dugaan Sultan menyukainya dan ingin memakan NASI ORANG DAGANG untuk santapan Hari Raya. Sultan sangat menyukai nasi bersantan dengan Gulai Ikan Tongkol tersebut, nasi orang dagang (Bugis) yang sekarang kita kenal sebagai Nasi Dagang.

Saya sendiri belum pernah mencoba Nasi Dagang di Terengganu, tapi beberapa kali pernah mencoba masakan teman yang berasal dari Terengganu. Rasanya memang enak dan sangat mengenyangkan. Karena penasaran saya pernah mencoba memasak sendiri di rumah. Sebagai penggemar ikan, gulai ikan tongkol dalam hidangan Nasi Dagang membuat hidangan ini sempurna.

Laksa Sarawak

Salah seorang teman dekat saya berasal dari Miri, Sarawak – salah satu negara bagian Malaysia yang berada di pulau Kalimantan. Salah satu makanan favoritnya adalah Laksa Sarawak. Suatu hari di jaman lockdown kami “ngobrol” via whatsapp mengenai laksa ini dan dia bertanya apakah saya pernah mencobanya. Betul juga, walaupun pernah beberapa kali berkunjung ke Miri tapi saya tidak pernah mencoba Laksa Sarawak.

Teman saya kemudian mengirim paste laksa siap pakai, asli dari Miri. Paste Haji Manan ini sangat terkenal, konon rasanya sangat enak, siapa saja bisa membuatnya. Saya pun mencobanya dan memang betul, kuah laksa yang rich, perpaduan kaldu ayam, kaldu udang dan santan.

Laksa Sarawak biasa disajikan dengan bihun, udang rebus, ayam suwir, tauge dan irisan telur dadar. Jangan lupa sambal belacan dan kucuran jeruk calamansi. Enak pakai banget.

Di tempat asalnya Sarawak, laksa adalah makanan sepanjang hari. Kedai Laksa akan buka dari pagi sampai malam hari. Bukan hal aneh untuk sarapan laksa di Miri. Semoga ada kesempatan berkunjung lagi ke Sarawak, I will try the authentic one !

Mie Kari

Setelah jalan-jalan ke Sarawak, mari kembali ke semenanjung, berkunjung ke Ipoh dan makan Mie Kari. Di Malaysia ada banyak jenis mie kari, tapi favorit saya adalah Mie Kari Ipoh style.

Ipoh adalah kota kecil di negara bagian Perak, kurang lebih tiga jam perjalanan dari dari Kuala Lumpur. Ipoh terkenal dengan makanannya yang enak, bahkan Nasi Padang favorit saya juga ada di Ipoh haha.

Sesuai namanya, kuah mie kari kaya akan rempah. Uniknya, jarang sekali kedai India yang menjual mie kari. Biasanya saya selalu makan mie kari di kedai atau restoran Chinese padahal namanya mie kari ya. Ini merupakan contoh asimilasi budaya dalam bentuk makanan. Mie, fish ball, fish cake yang khas Chinese dipadukan dengan kuah kari ala India, dilengkapi dengan sambal belacan ala Melayu.

Mie Kari Ipoh style terdiri dari mie kuning dengan ayam suwir, fish cake, fish ball, irisan timun, tauge, telur rebus, dan tahu pok yang disiram dengan kuah kari. Serupa tapi tak sama dengan Laksa Sarawak karena mie kari rempahnya sangat kuat. Tentunya jangan lupakan pelengkapnya, jeruk calamansi dan sambal belacan. Menuliskannya membuat saya lapar.

Saya pernah membuat sendiri mie kari, tapi masih menggunakan paste siap pakai hehe, one day I will try to cook from scratch !

Sekian dulu jalan-jalan lewat makanan di Malaysia. Masih banyak makanan khas lainnya yang tidak saya ceritakan. Ada lekor Terengganu yang mirip dengan pempek Palembang, atau Penang Street Food yang terkenal itu.

Senang juga bisa menuliskan ini di blog, siapa tahu bisa menjadi referensi teman-teman yang akan berkunjung kesini, jangan lupa colek saya ya. Nanti saya belanja (traktir) Nasi Lemak, InshaAllah hehe.

Tentunya karena Tantangan Mamah Gajah Ngeblog bulan Mei 2022 akhirnya saya menuliskan tentang makanan khas kota tempat saya tinggal. Terimakasih inspirasinya ya Mah.

23 Comments on “[Cerita dari Negeri Jiran] Makanan Khas”

  1. Nasi lemak ini seperti nasi uduk nggak sih…? Mirip-mirip ya tampaknya. Pas baca ini setelah selesai sarapan, jadi merasa penuh banget nih perut. 🙂

    1. Serupa tapi tak sama Teh Diah. Nasi Lemak lebih light rasa santannya dibanding Nasi Uduk, karena pakai santan cair aja. Lauk pendampingnya juga agak beda hehe.

  2. Fotografi makanannya baguss banget, May. 🙂

    Waktu saya ke KL, saya gak nyangka ada begitu banyak makanan yang cocok di lidah saya, uwenaak pool, ehehehe. Saya nginepnya di hotel Double Tree Hilton, nah di lantai paling bawah ada food court, literally makanan di setiap kedainya enak-enak bangeet. Apalagi nasi lemaknya itu lho, dan nasi dagangnya ehehe.

    Kalau yang mi-mi-an belum pernah nyobain.

    Lihatin foto-fotonya bikin kabita, May… 🙂

    1. Wah Double Tree Hilton terkenal makanannya enak lho Uril. Di Makan Kitchen, kalau lunch time banyak banget jenisnya. Yang food court di bawah juga enak, ada macam-macam kan. Dulu aku suka kesana karena dekat rumah, trus makan Nasi Padang malahan haha.

      1. Ahahaha betul May, nasi padangnya juga menggoda ya di sana. Dan sempet kaget, pagi-pagi banyak banget warung yang sudah jualan nasi rendang. Apa gak terlalu berat buat sarapan ya ehehehe *itu isi pikiran saya kala itu

        Yang di MAKAN kitchen dapet buat free breakfast-nya, tetapi masih kalah maknyuss sama yang di bawah, May ehehehe

        1. Disini sarapan memang berat Uril hehe, jadi kan nasi lemak itu bisa pilih lauk, itu biasanya ayam goreng, rendang, sambal paru gitu. Dahsyat memang 🙂
          Nah kalau sebelum pandemic ada meeting di kantor, snack nya biasanya nasi lemak, bihun atau mie goreng 😀

        2. Ini sengaja beli satu2 makanannya terus difoto gt? Hihihi. Suka ih foto2nya. Pagi2 baca lgsg laper lg padahal baru sarapan.

          Makasi byk teh info2nya berguna dan berhasil menambah lapar.. siapatau ada rejeki bwt jalan2 ke negeri Jiran sama keluarga one day.. 🤲☺️

          1. hahaha koleksi foto lama ini Teh, emang doyan makan ini, ada juga yang masak sendiri.

            Amin, InshaAllah ada waktu, rezeki dan kesempatan main kesini ya Teh, jangan lupa colek-colek

  3. Baguuus fotonya, lihat foto jadi laper banget teeeh. Btw suami saya kan dulu kerja di Malay jadi baca blog teh May berasa flashback denger cerita suami, favorit nasi lemak sama roti canai+kare nyaaam 😀

    1. Hehe makasih Yuli. Roti Canai sama kare memang enak, tapi aku ga punya fotonya yang bagus, karena kalau makan roti canai selalu di kedai di pasar, ga pernah di foto 😀
      Surprisingly yang paling enak malah yang di kedai kecil gitu, murah lagi, hanya RM 1.5, ntar kapan-kapan kalau pas makan lagi mau buat tulisannya ah

    1. Makanan berat semua ini ya Teh, dan emang porsinya gede-gede banget hehe. Walaupun suka makan aku ga bisa makan banyak sekaligus, pas pindah kesini culture shock juga lihat porsi jumbo ini.

      Enak lho Teh yang nasi bunga telang, campurannya ajaib tapi disatuin jadi enak

  4. Nyam nyaam enak-enak semua nih kayanya makanan yang dituliskan Teh May,,, jadi penasaran sama paste instan laksa itu ya,,, kalau nemu mau coba beli juga ah, hihi

    1. kayanya pernah liat ada yang di botol merek Singlong Meta, tapi ga tahu masuk ke Indonesia atau ngga.
      enak sih beneran tinggal cemplungin aja

      Kalau yang kupakai ini dia kaya UKM gitu, jadi masih sederhana banget packingnya juga, pakai plastik

  5. Ya ampuuunnn…..aku beneran jadi ngileeeerr dan lapeeeeeerrr….
    Makanan malay ini emang penuh dengan toping dan rempah…..sukaaakkk

  6. Duh fotonya tempting bangeeett. Lihat fotonya saja kayaknya terbayang rasanya di lidah. Hehe.. Tapi kalau mau masak memang harus niat yah, side dish nya banyak, bumbunya repot juga kalau bukan pakai bumbu jadi. Saya sih kayaknya tim beli aja. Haha. .

    1. Masaknya repot Echa hehe, sama kaya makanan Indonesia. Aku sekali aja nih pernah masak makan-makanan ini, setelah itu beli jadi aja, lebih enak dan murah 🙂

  7. Teh May, aku kan suka nonton AFC ya trus disitu kan suka banyak makanan2 malaysia gitu, pgn bangettt nyobain nasi kerabu tp blom kesampaiannn.. kl nasi lemak kn banyak jg yg jual di kopitiam disini, tp blm pernah nemu nasi kerabu.
    Makasi ya tehh ulasannya, mudah2an bs ke my buat kulineran kesana hihihi

    1. Oh iya bener, AFC banyak yang shooting di Malaysia ya. Nasi Kerabu ni enak sih, ga nemu yang mirip juga di Indonesia, nanti cobain kalau kesini ya Aity..colek – colek, siapa tahu bisa ketemuan 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *