Trust the Process, Enjoy the Journey

Baru-baru ini, kami dan Cici memutuskan sesuatu. Prosesnya cukup lama, sejak bulan Februari sampai awal Juni kemarin, 5 bulan. Berbeda dengan dulu ketika kami memutuskan pindah sekolah dari SD ke SMP, kali ini kami menunggu Cici akhirnya say I do by herself. Apakah itu ?

Awal Juni 2022, Cici bergabung dengan klub triathlon baru, setelah 4 tahun berlatih di klub yang lama. Mungkin terkesan lebay ya haha, Cici ini masih anak-anak, tapi sesungguhnya memang tidak mudah memutuskan untuk pindah.

Ada beberapa penyebab, tapi mungkin tidak terlalu penting untuk diceritakan disini. Tapi ada beberapa hal yang menarik untuk kita ingat, sebagai orang tua.

To compete or not compete ?

Sejak lama, kami menyadari bahwa putri kami Cici bukanlah seorang “born competitor”. Bawaan orok, saya dan suami sangat – sangat tidak kompetitif.

Selama ini sebetulnya kami dan Cici baik – baik saja, tapi ternyata di luar sana, banyak sekali hal-hal yang terjadi. Lingkungan, orang tua, teman dan coach yang super kompetitif membuat perjalanan ini menjadi tidak lagi menyenangkan.

Hal ini membawa kami menemui seorang Coach di klub lain , berdiskusi dan akhirnya beliau membuka mata kami lebar-lebar. Cici masih sangat – sangat muda, perjalanannya baru saja dimulai. It is not healthy to push her to her limit, it is not the right time !

Di umur Cici yang baru memasuki 13 tahun, inilah saat untuk belajar dan menikmati perjalanannya. To improve her skill, to build her character, not to win, winning is not an ultimate goal ! Seorang teman mengingatkan hal yang sama, jangan sampai Cici burn out sebelum mencapai peak performance-nya, yang sebenarnya masih lama.

Trust the process, enjoy the journey

Sama seperti banyak hal, semua ada prosesnya. Long before baby learns to walk, they’re building strength and skills like muscle control, balance, and coordination. We don’t need to teach our baby to walk, but there are lots of ways to encourage them to take those first steps.

a long journey, let’s enjoy it

Cici is at her baby step to win, she is building her skill and strength. As a parents sometimes we want an instant result which is a big mistake. Coach baru Cici berpesan, percayalah dengan proses, trust the process and enjoy the journey.

Menusuk banget kan, he is absolutely right.

So here we are, kami pamit dari klub lama dan Cici dengan mantap pindah ke klub yang baru. And I could tell that she is so different now, alhamdulillah.

InshaAllah semua akan indah pada waktunya ya Ci, bersama-sama kita menuju kesana.

Ps. Thank you Team M3X, we will always cherish the moments. Thank you so much for everything. Dear Team Time, thank you to let Azkia to train under your wing.

6 Comments on “Trust the Process, Enjoy the Journey”

  1. Couldnt agree more with the proverb “ENJOY THE JOURNEY”. 🙂

    Alhamdulillah, ikut senang, Cici menemukan coach baru yang mindful dan bisa memahami psikologi anak. Apalagi ini coach dalam bidang olahraga ya, yang biasanya kebanyakan memfokuskan ke winning daripada proses.
    Saya pun akan melakukan yang sama dengan Mamah May, karena memang betul adanya, ambience penuh kompetisi, kurang sehat.

    Semangat ya Cici sayang, semoga kamu selalu berbahagia dan bisa meraih impianmu. 🙂

    1. Makasih Mamah Uril, iya ini alhamdulillah Cici semangat lagi. Kemarin baru ngobrol sama teman, mungkin memang yang lebih baik bukan mengembangkan jiwa kompetitif tadi desire of winning, ini akan membuat kita terus berusaha memperbaiki diri, keep us improving.

  2. selamat menikmati proses dan sukse sekaligus bahagia aamiin.
    kalau anakku yang bungsu, Teteh paling gak suka sama kompetisi. tapi Kaka dan Mas menikmati proses kompetisi … padahal ya aku juga gak nge-push mereka untuk melakukannya. semacam bawaan orok mungkin ya … he3 …

    salam semangatt teh May buat Cici kesayangan.

    1. Amin YRA Teh Dewi. Subhanallah, manusia memang unik ya, tiap orang beda-beda walaupun dari bapak ibu yang sama hehe.
      Semua ada plus minusnya, semangat terus juga ya Mamah Dewi, Kaka, Mas dan Teteh.

  3. Penting banget ini buat pada ortu biar ngga ‘kebawa’ kompetitifnya dunia luar sementara anak masih muda. Waktu anak masih dua – tiga tahunan aku baru sadar tugas ortu juga melindungi dan biar anak ngga tersiksa sama sifat ambisius kita maupun orang lain. Baca ini jadi reminder juga. Semoga Cici makin fun dengan aktivitasnya ya teh

    1. Sebetulnya kalau menurutku ambisius bagus, tapi dengan beberapa catatan Andina, jangan sampai merugikan orang lain, jangan memaksakan ke orang lain (termasuk ke anak sendiri).
      Karena ada ambisi juga perlu, biar kita selalu berusaha memperbaiki diri.

      Andina juga ya, semoga terus semangat dan fun dengan si kecil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *