Author: sereleaungu

Where to Stay in Amed : Aquaterrace Bali

Berkali – kali berkunjung ke Bali dan selalu akhirnya berakhir di Ubud. Gimana dong, suka banget dengan Ubud dan suasananya, walaupun sekarang makin ngga teratur, makin ramai pengunjung, dan makin macet. Siang hari di Ubud panasnya luar bisa, bikin ga pengen jalan-jalan. Tapi akhirnya Oktober lalu kami sedikit berubah lho, tetap 1 malam di Ubud, dilanjutkan dengan 1 malam di Kintamani dan 1 malam di Amed. Ceritanya dari desa ke gunung lalu ke pantai. Memenuhi keinginan anak kecil yang ingin ke pantai. Amed memang tidak sepopuler Kuta – Sanur, ataupun Ubud. Kota kecil yang terletak di timur Bali, kurang lebih 3 jam perjalanan dari Denpasar. Selama ini Amed terkenal sebagai tempat diving bersama tetangga dekatnya Tulamben. Diving ke Bali ? salah satu pilihannya ya Amed – Tulamben. Tapi bukan hanya diving kok, sekedar snorkeling pun bisa. Atau bermain di pantai sambil hunting photo di Pantai Jemeluk, berburu sunrise dan sunset, atau  seperti yang kami lakukan bulan lalu, staycation. Seperti biasa perburuan hotel dilakukan untuk memilih tempat terbaik, dan pastinya termurah. Pilihan kami kali ini adalah Aquaterrace. Bed & Breakfast & Bistro yang diklaim memiliki 180 degree ocean view, from sunrise to sunset, mantep …

Where to Stay in Sabang : Freddies Santai Sumur Tiga

Bulan Mei 2016 lalu kami sempat kabur sebentar ke Pulau Weh. Menginap semalam disana dan transit semalam di Banda Aceh. Lagi – lagi karena impulsif, hanya gara-gara lihat tiket Air Asia PP dari KL ke Banda Aceh hanya RM 140 saja per orang, all in sudah termasuk tax, murah pakai banget kan. Ga mikir panjang lagi langsung beli tiket, memanfaatkan libur nasional di hari Jumat yang berarti long weekend. Padahal ternyata anak kecil sekolahnya ngga libur haha, dan saya baru sadar berhari – hari kemudian. Terpaksa sebuah email penuh cinta kita kirimkan ke Ibu Guru : please excuse my daughter ….  Setelah beli tiket barulah kebingungan, di Pulau Weh nginap dimana ya ? Sesuai semangat tiket murah meriah tentunya kami tidak boleh menginap di resort yang mahal, kita cari yang bagus tapi murah yuk. Kalau uang bukan masalah sebetulnya ada juga resort di Pulau Weh, ada Pulau Weh Dive Resort atau The Pade Dive Resort yang keduanya menawarkan fasilitas menginap yang mewah dan fasilitas super lengkap. Rate semalamnya diatas IDR 2,000 k saja. Tapi jangan khawatir, cukup banyak pilihan tempat menginap di Pulau Weh dengan harga bersahabat. Tersebar di kota Sabang, …

AMS – Acute Mountain Sickness

“My head is pounding and I feel like throwing up,” Grace said. “We needed another day to acclimatize,” Dana said. “You’d spend a week at every camp and still not be ready to go up” To the  Summit of Denali 1970, Arlene Blum – Breaking Trail AMS atau acute mountain sickness alias penyakit akut di gunung tentunya bukan hal asing bagi para penggiat kegiatan di alam bebas, khususnya para pendaki gunung. Saya tertarik membahas mengenai AMS ini setelah mendapat pertanyaan dari sahabat saya Jeng Feri yang baru saja mendaki Gunung Kinabalu. JF bercerita bahwa ia sempat mengalami gejala AMS di Laban Rata – saat itu ia baru sampai di penginapan dan tiba-tiba merasa pusing dan kehilangan nafsu makan. Akhirnya JF memutuskan tidur dan alhamdulillah keesokan harinya ia berhasil mencapai puncak Kinabalu dan kembali ke kaki gunung dengan selamat. Betulkah JF terkena AMS dan bagaimana mencegahnya ? Jawabannya betul, besar kemungkinan JF mengalami gejala AMS. Sehari – hari JF tinggal di dataran rendah, nyaris mendekati 0 mdpl. Dalam 24 jam terakhir JF melakukan perjalanan dengan pesawat antar negara, kurang tidur dan berjalan …

Mengajak Anak Bermain di Alam

Siang itu kami sedang beristirahat di Pos 3 jalur pendakian Gunung Semeru via Ranu Pane. Panas dan berdebu, tak heran shelter kecil itu dipenuhi banyak sekali orang yang memilih untuk beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. Ada yang baru saja turun dari puncak, dan ada juga seperti kami yang baru mau naik ke Ranu Kumbolo. Seperti biasa kehadiran Cici-putri kecil kami selalu menarik perhatian. Beberapa orang mengajak bersalaman dan ada pula yang ingin berfoto bersama (dan Cici awalnya tidak mau sampai akhirnya dapat sogokan Toblerone). Anak kecil naik gunung memang tidak biasa dan bukan hanya satu kali kami mendapat pertanyaan mengenai hal ini : bagaimana caranya mengajak anak bermain di alam ? atau mulai kapan sebaiknya mengajak anak berkemah, dan pertanyaan menarik lainnya. Tentunya saya bukan seorang ahli dalam bidang pendidikan anak ataupun pendaki gunung kawakan yang berwenang memberi saran dan petunjuk, tetapi dalam tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman saja dengan tambahan informasi dari beberapa buku yang pernah saya baca. Keputusan kami untuk mengajak Cici naik gunung kadang juga disalahartikan, tidak sedikit yang menganggap kami egois dan belum …

[Kuala Lumpur Survival Tips] Mencari Sekolahan

Tulisan saya sebelumnya di Kuala Lumpur Survival Tips 1 ternyata lumayan membantu beberapa orang. Ada beberapa email masuk yang menanyakan beberapa hal, terutama mengenai masalah mencari sekolah. Sebetulnya saya pernah juga menuliskan hal yang sama di personal blog saya : Mencari Sekolahan, tetapi tulisan ini saya tulis ketika kami masih di Indonesia. Dibuat berdasarkan riset via internet plus informasi dari beberapa teman yang sudah lebih dulu tinggal di KL. Jadi bisa dibilang ini sebagai update ya, dan postingan panjang ini mungkin hanya menarik untuk teman – teman yang memang sedang mencari sekolahan disini. Maaf kalau kepanjangan. Seperti yang pernah saya bilang sebelumnya, sebetulnya sama saja seperti di tempat lain, mencari sekolahan itu gampang – gampang susah. Cocok-cocokan, mulai dari jarak tempuh ke sekolah, kurikulum, bahasa pengantar dan yang paling penting ya pasti biayanya. Ngga seperti jaman dulu ya, sepertinya jarang sekali orang tua muda pusing nyariin sekolahan SD untuk anaknya. Sekolah – sekolah di Malaysia bisa dibagi menjadi 3 golongan besar : national school yang disebut Sekolah Kebangsaan, Private School dan International School. Sekolah Kebangsaan Sekolah Kebangsaan alias sekolah negri di Malaysia itu umumnya …

Three of Us in National Geographic Kids Indonesia

Belakangan ini fakir internet hehe, jadi maafkanlah postingan cerita Nepal yang tertunda. Sebelum kembali ke Nepal Stories, mau cerita dulu ah kalau kami bertiga ada di majalah National Geographic Kids Indonesia edisi Desember 2015 lho. Haha norak yah, hanya mejeng sedikit padahal. Ikutan muncul di feature tentang liburan seru keluarga penjelajah. Wawancara dilakukan via email dengan Mba Melissa, wartawannya NG Kids Indonesia yang saya kenal dari Mba Nouf. Keluarga Mba Nouf juga diliput dalam feature ini. Mereka bertiga : Mba Nouf, suami dan putranya Azzam juga suka berpetualang, dan jam terbangnya banyak sekali. Azzam seumuran dengan Cici, mudah – mudahan suatu hari kita bisa bertemu di dunia nyata ya Mba Nouf. Ayo beli majalahnya ya :).

Annapurna

Mungkin saya memang bukan pejalan yang baik. Setelah tiket pesawat KL-Kathmandu-KL terbeli saya baru sadar, salah beli tiket berangkat haha. Iya rencananya kami akan pergi hari Sabtu, ternyata malah belinya tiket untuk hari Minggu. Akhirnya kami hanya punya waktu efektif 8 hari. Kemana sebaiknya ya ? Awalnya kami berencana akan city tour saja, alias traveling dari satu kota ke kota lainnya dengan public transport dan mengunjungi tempat – tempat menarik. Tetapi jauh di dalam hati sebetulnya saya ingin melihat gunung, ternyata Helmy juga punya pikiran yang sama. Ok kalau begitu marilah kita pergi trekking. Saya mulai mencari trekking route yang memungkinkan untuk perjalanan selama 8 hari. Tidak terlalu banyak pilihan sebetulnya, karena rata – rata itinerary yang ditawarkan memerlukan minimal 10 -12 hari perjalanan. Selain itu kami memiliki keterbatasan : maximum elevasi untuk Cici. Saya berkomitmen untuk tidak trekking sampai elevasi 5000 meter, belum saatnya ya Ci. Disinilah kami memutuskan untuk pergi ke Annapurna, trekking ke Annapurna Base Camp. Lagi – lagi sebetulnya ini impian lama, tahun kemarin sebetulnya kami nyaris pergi ke Nepal dan merencanakan perjalanan ke Annapurna juga, tetapi saat itu trekking ke Annapurna Circuit. Rencana ini akhirnya kami tunda, menunggu Cici …

Nepal At Glance

Melanjutkan tulisan bagian pertama, mumpung suasana hati masih Nepal banget. Kami di rumah sedang senang sekali belajar Geography, gara – gara Cici di sekolah belajar Geography dan seru sekali. Ada project – project yang harus dikerjakan oleh orangtua eh anak. Cici suka sekali pelajaran ini, dan akhirnya sayapun ketularan asik belajar, semua hal dibuat project. Dan inilah hasil belajar kami mengenai Nepal. Jadinya ini akan jadi postingan yang panjang dan mungkin hanya menarik kalau kalian suka Geography dan sejenisnya. Nepal terletak di antara  Tibet dan India. Bhutan, China, dan Bangladesh adalah negara lainnya yang bertetangga dengan Nepal. Oleh karena itu banyak jalan menuju Nepal, direct flight ke Kathmandu ataupun jalan darat via Tibet dan 6 border dari India . Tidak adanya akses ke lautan membuat Nepal terisolasi, dan banyak cerita di masa lalu yang tidak menyenangkan. Petrol dan gas shortage yang sekarang terjadi di Nepal juga diakibatkan oleh hal ini, Nepal betul – betul mengandalkan support dari India dan China. Language Bahasa nasional Nepal adalah Nepali, bahasa yang sama dipakai juga di Myanmar, Bhutan dan Darjeeling dan Sikkim di India. Script Nepali yang unik itu menggunakan Devanagari Script..aha akhirnya saya …

Nepal is Never Ending Peace and Love

Sejujurnya saya hampir menangis ketika pesawat kami lepas landas meninggalkan Kuala Lumpur menuju Kathmandu. Impian selama bertahun – tahun itu akan menjadi kenyataan, berkunjung ke Nepal. Sejak SMA dan ketagihan naik gunung saya sudah mempunyai impian untuk berkunjung ke Nepal. Saat itu tentu mendaki Everest tujuannya. Sampai – sampai saya dan beberapa teman kuliah pernah berencana membuat tabungan bersama : ONE, alias Ongkos Naik Everest. Sayangnya impian itu tidak pernah terlaksana, sibuk kuliah, sibuk TA, cari kerja, menikah, punya anak dan lama – kelamaan impian itu bergeser dari tujuan awal : Sampai kaki Everest aja udah seneng banget deh. Akhir tahun 2007 saya mendapat sebuah kartu pos dari Mario, teman baik saya semasa kuliah yang sedang berada di Nepal untuk mendaki Gunung Kala Patthar. Tulisannya singkat saja : kapan – kapan kita ke Everest ya ! Ah ya, tenang saja, impian itu masih ada. Oktober 2015 Secara impulsif kami memutuskan untuk pergi ke Nepal di awal November, alasannya sederhana : ada waktu untuk bepergian di awal November selama 10 hari. Walaupun sebenarnya Cici tetap harus ponteng sekolah 5 hari, …

Winter Clean Out

Sebetulnya di sini sih ngga ada winter, ini biar gaya aja, euphoria spring clean out . Ceritanya bulan depan kami mau pindahan kontrakan. Terinspirasi dari postingan Dita yang ini, saya mulai nyicil beberes dan memilah – milah barang kami sesuai saran Marie Kondo dengan teknik Spark Joy-nya. Saya ngga baca buku-nya sih, berpegang saja pada petuah Neng Dita : Intinya sih, saat kita beres-beres, kita hanya menyimpan barang-barang yang kita suka banget, dan sisanya lebih baik didonasikan atau dibuang. Salah satu caranya dengan menggenggam atau menyentuh tiap barang dan kita bisa rasain sendiri apakah kita hepi? Teorinya sepertinya mudah, tetapi realisasinya ternyata susah. Mengingat saya ini senang sekali menyimpan barang, suka belanja pernak-pernik (yang akhirnya sebenernya ngga penting banget) dan ngga tegaan. Sepertinya semua barang ada nilai nostalgia dan wajib disimpan. Tapi mengingat kejadian pindahan yang sudah-sudah sepertinya sekarang saya harus tega. Mari kita pilih barang yang benar – benar perlu biar pindahannya ngga repot dan belajarlah beramal May ! Buku Ternyata buku yang kami punya banyak sekali. 3 rak buku, belum termasuk buku-buku yang berserakan di kamar, meja makan, ruang tamu. Dan …