Winter Clean Out

Sebetulnya di sini sih ngga ada winter, ini biar gaya aja, euphoria spring clean out .

Ceritanya bulan depan kami mau pindahan kontrakan. Terinspirasi dari postingan Dita yang ini, saya mulai nyicil beberes dan memilah – milah barang kami sesuai saran Marie Kondo dengan teknik Spark Joy-nya. Saya ngga baca buku-nya sih, berpegang saja pada petuah Neng Dita : Intinya sih, saat kita beres-beres, kita hanya menyimpan barang-barang yang kita suka banget, dan sisanya lebih baik didonasikan atau dibuang. Salah satu caranya dengan menggenggam atau menyentuh tiap barang dan kita bisa rasain sendiri apakah kita hepi?

Teorinya sepertinya mudah, tetapi realisasinya ternyata susah. Mengingat saya ini senang sekali menyimpan barang, suka belanja pernak-pernik (yang akhirnya sebenernya ngga penting banget) dan ngga tegaan. Sepertinya semua barang ada nilai nostalgia dan wajib disimpan.

Tapi mengingat kejadian pindahan yang sudah-sudah sepertinya sekarang saya harus tega. Mari kita pilih barang yang benar – benar perlu biar pindahannya ngga repot dan belajarlah beramal May !

Buku

Ternyata buku yang kami punya banyak sekali. 3 rak buku, belum termasuk buku-buku yang berserakan di kamar, meja makan, ruang tamu. Dan sejujurnya belum semua buku ini dibaca, ahahaha. Banyak juga buku yang double-double (bahkan triple) hasil kalap beli buku waktu Big Bad Wolf yang super murah. Plan : pisahkan buku yang double (dan juga triple), sumbangkan atau buat garage sale. Target : buku harus bisa ditampung di 3 rak buku yang ada.

books - winter clean out target

books – winter clean out target

Sepatu – Sandal

Sebetulnya sepatu atau sandal yang saya dan kami punya ngga banyak, dan betul – betul praktikal sekali. Misalnya untuk Cici, hanya ada sepatu sekolah, sandal jepit, sepatu gunung, sepatu main. Itu saja, ngga banyak kan. Tetapi ternyata jumlahnya ada banyak hiks. Sebagai anak yang sedang berkembang, Cici itu cepat sekali besar. Sepatunya kok ya cepat sekali kekecilan. Sepatu sekolah saja bisa 6 bulan sekali ganti. Dan ternyata sepatu-sepatu kecilnya juga masih saya koleksi. Plan : memisahkan semua sepatu dan sandal yang kekecilan, sumbangkan atau buat garage sale kalau kondisinya masih layak. Target : ketika pindah nanti hanya membawa sepatu dan sandal yang masih dipakai.

Kitchen – Baking Utensils

Ngga ada yang boleh dibuang haha, ini bagaikan harta karun soalnya. Teringat perjuangan bawa pyrex dari Houston ke Jakarta trus dibawa lagi ke KL. Ada lagi cerita panci kaca yang dibeli di Houston karena harganya murah sekali dibandingkan harga di Indonesia.  Hampir semua perlengkapan dapur punya cerita sendiri, hampir semuanya dibeli dengan harga di bawah pasar karena lagi sale, dan semua terpakai kok. Tetapi waktu bongkar-bongkar kenapa ada mixer dan blender baru belum dibuka ya. Kenwood heavy duty pula haha, ternyata saya pernah beli dengan harga murah di Barang Murah UK (online seller di Malaysia yang menjual barang dari UK dengan harga murah). Duh kacau ini sih, rencananya dulu beli untuk nabung barang kalau – kalau nanti di Indonesia punya homestay atau bakery. Tapi itu belum tahu kapan terlaksana, bukannya nabung uang malah nabung mixer. Plan : pisahkan lagi barang yang benar-benar ingin disimpan. Target : punya mixer 1 sudah cukup May .

Furniture dan Elektronik

Alhamdulillah ngga punya haha, iya..soalnya dulu kita pindahan dari Indonesia hanya bawa koper. Untuk yang satu ini lebih mudah, so far kita hanya punya meja komputer, meja belajar Cici, rak buku, dan komputer. Bakalan dibawa semua.

Pakaian

Ini juga sebetulnya nasibnya sama seperti sepatu-sandal, bisa dibilang sebetulnya kami jarang juga beli baju. Kalaupun beli ya karena kebutuhan. Tapi jeleknya baju-baju lama juga ngga pernah dibuang atau disumbangkan. Sampai handuk Helmy yang berusia lebih dari 10 tahun pun masih ada haha. Atau pakaian Cici yang kekecilan semua, eh masih ada juga. Plan : pisahkan baju yang sudah tidak terpakai atau kekecilan. Target : bawa baju yang layak pakai atau masih dipakai saja.

Nah lumayan nih, setidaknya saya sudah punya rencana dan target. Ayo kita laksanakan. Barang-barang hobby masih dalam zona tak tersentuh, nanti kita pikirkan lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *