[Where to Stay] in Sabang : Freddies Santai Sumur Tiga

Bulan Mei 2016 lalu kami sempat kabur sebentar ke Pulau Weh. Menginap semalam disana dan transit semalam di Banda Aceh. Lagi – lagi karena impulsif, hanya gara-gara lihat tiket Air Asia PP dari KL ke Banda Aceh hanya RM 140 saja per orang, all in sudah termasuk tax, murah pakai banget kan. Ga mikir panjang lagi langsung beli tiket, memanfaatkan libur nasional di hari Jumat yang berarti long weekend. Padahal ternyata anak kecil sekolahnya ngga libur haha, dan saya baru sadar berhari – hari kemudian. Terpaksa sebuah email penuh cinta kita kirimkan ke Ibu Guru : please excuse my daughter …. 

Setelah beli tiket barulah kebingungan, di Pulau Weh nginap dimana ya ? Sesuai semangat tiket murah meriah tentunya kami tidak boleh menginap di resort yang mahal, kita cari yang bagus tapi murah yuk.

Kalau uang bukan masalah sebetulnya ada juga resort di Pulau Weh, ada Pulau Weh Dive Resort atau The Pade Dive Resort yang keduanya menawarkan fasilitas menginap yang mewah dan fasilitas super lengkap. Rate semalamnya diatas IDR 2,000 k saja.

Tapi jangan khawatir, cukup banyak pilihan tempat menginap di Pulau Weh dengan harga bersahabat. Tersebar di kota Sabang, Pantai Sumur Tiga, Pantai Gapang, Iboih dan Km 0. Dan jangan lupa, Pulau Weh itu kecil, semuanya dekat-dekat saja dan ga pakai macet.

Riset mbah google, trip advisor, agoda review, booking.com review dan blog walking pastinya,  membantu saya mengerucutkan pilihan ke 2 penginapan saja : Iboih Inn Cottage dan Freddies Santai Sumur Tiga. Keduanya ada plus minus tersendiri, karena tidak bisa memutuskan akhirnya saya memilih melakukan reservasi by email dan menunggu siapa yang merespon terlebih dahulu.

Email untuk Iboih Inn saya tulis dalam bahasa Indonesia, karena pengelolanya adalah orang Indonesia, sedangkan email untuk Freddies saya tulis dalam bahasa Inggris, karena saya tahu Opa Freddies bukan orang Indonesia walaupun ternyata beliau pandai berbahasa Indonesia.

Iboih Inn Cottage tidak membalas email saya, jadi mungkin betul pendapat beberapa orang yang menyebut pengelola Iboih suka “pilih kasih”, sepertinya Bule lebih disukai disana. Apalagi karena kami hanya menginap sehari, atau mungkin mereka sudah full booked pada tanggal yang kami inginkan.

Freddies Santai Sumur Tiga membalas email saya keesokan harinya, dan responnya positif sekali, menyenangkan, dalam hati saya berjanji, kalau nanti punya hotel harus seperti Opa Freddie, tulus.

Singkat cerita kami akhirnya memutuskan menginap di penginapan beliau. Semua komunikasi dilakukan via email, dan Opa juga membantu kami mengatur transportasi dari Bandar Udara Sultan Iskandar Muda menuju Pelabuhan Ulee Lheue, membelikan tiket ferry, menjemput di Pelabuhan Balohan, reservasi kamar 1 malam, semua tanpa pembayaran uang muka. Modalnya kepercayaan, salut bukan main. Jarang kan menemukan yang seperti ini di jaman serba DP dan full payment without cancellation.

Senang sekali ketika kami akhirnya tiba di hotel siang itu. Pantai Sumur Tiga luar biasa indah, air laut biru tosca, garis pantai yang panjang, sepi yang menyenangkan. Ternyata foto-foto itu ga bohong, betulan bagus.

Freddies Santai Sumur Tiga

Bangunan penginapannya memang sederhana saja, disini terdapat tiga tipe kamar yang bisa dipilih : deluxe bungalow – bangunan permanent yang terletak di tepi pantai, bungalow dan family room. Dua tipe kamar yang terakhir terletak di lereng tebing dan dindingnya dari bambu. Semua memiliki balkon dengan view ke arah laut, khusus bungalow dilengkapi dengan hammock, cocok banget buat malas-malasan kan.

balkon di bungalow – lihat air laut yang biru , via
hammock buat leyeh-leyeh di balkon bungalowvia

Pusat kegiatan hotel tentunya ada di restoran. Siang itu kami bertemu Opa Freddie yang sedang sibuk menyiapkan makan siang. Selain sebagai pemilik ternyata Opa juga seorang koki handal, bahkan di Banda Aceh ia juga mempunyai sebuah restoran Pizza yang  dikenal sebagai best Pizza in Aceh. Makin ngefans aja kannn, cita – cita banget ini.

Santai Sumur Tiga Restaurant
mini library

Seperti di email – email beliau, ternyata di kehidupan nyata pun Opa Freddie sangat ramah. Menyapa tamu – tamu seperti menyambut keluarga yang pulang ke rumah, ga heran kalau banyak yang betah tinggal di sini. Beberapa pasangan bule yang kami jumpai sudah menginap berhari – hari, santai menghabiskan waktu di pantai, berjemur dan sesekali berenang di laut yang biru.

Kekaguman kami makin menjadi ketika Opa mengabari bahwa beliau memutuskan meng-upgrade kamar kami dari bungalow ke deluxe. Alasan beliau karena kami datang dengan Cici, dia khawatir kalau kasur di bungalow terlalu kecil, padahal ternyata deluxe room itu besar sekali, cocok untuk keluarga besar. Ada 3 tempat tidur tambahan di luar tempat tidur utama. Selain itu akses ke pantai dan restoran juga lebih dekat. Kurangnya hanya satu : ga ada hammock :D.

deluxe bungalow – basic tapi bersih
balkon kamar kami di deluxe bungalow

Selain soal keramah – tamahan, Freddies Santai Sumur Tiga juga terkenal dengan makanannya yang enak – enak. Terus terang memang susah menemukan makanan enak di Pulau Weh. Beruntung kami tinggal di sini, variasi makanannya cukup banyak, enak, dan harganya pun bersahabat.

Di malam hari sepertinya memang wajib memesan buffet dinner. IDR 60 k saja per orang dengan 50% discount untuk anak – anak.

Opa Freddie

Malam itu kami menikmati steak tuna yang luar biasa enak, lengkap dengan hidangan pembuka, soup dan dessertMain course-nya disajikan secara buffet jadi bebas ngambil lagi. Uniknya Opa sengaja menggunakan moment makan malam ini sebagai ajang beramah-tamah dengan semua tamu. Satu persatu kami disapa, menanyakan kabar, ucapan selamat datang, atau ucapan selamat jalan untuk tamu yang akan pulang keesokan harinya. Very personal touch ! 

yummy tuna steak
breakfast spread

Satu hari satu malam yang menyenangkan di Sumur Tiga, kami banyak belajar dari Opa dan karyawan-karyawannya yang baik hati. Service bintang lima dengan harga kaki lima. Santai di Sabang ya di Sumur Tiga.

Freddies Santai Sumur Tiga

A small  yet charming “resort” in Sumur Tiga beach, Pulau Weh. No 1 hotel in Sabang – Trip Advisor version. Very helpful owner and crews, delicious meal with very affordable rates. Unforgettable memory in Sabang.

Room rates as of 1 April 2016 (12% tax excluded), per room per night

Bungalow (max 3 guests) : IDR 315,000. Family Room (max 5 guests) : IDR 335,000. Deluxe Bungalow (max 6 guests) : IDR 400,000

Jl Bahagia, Sabang, Pulau Weh 23521, Indonesia

Tel: +6281360255001

E-mail: santaisumurtiga@yahoo.com.au

13 Comments on “[Where to Stay] in Sabang : Freddies Santai Sumur Tiga”

    1. Wah Teh Dewi pernah ke Pulau Weh juga ya, nanti aku mampir ke artikel InshaAllah.
      Betul banget Teh, Indonesia memang indah, paket lengkap semua ada.

  1. Mayyyy, May, sudah 2 kali ini membaca tulisan mengenai tempat menginap yang ‘hidden gem’. Yang homey, owner-nya ramah dan melayani dengan tulus, personal touch-nya utama.

    Dan, selaluu saja, May nemu area yang lagi-lagi bersifat hidden gem ya May ehehe. Alhamdulillah.

    Enaaak banget Freddies Santai Sumur Tiga, cottage-nya langsung ngadep ke pantai yang indahnya bukan main. Heaven on earth. 🙂

    ***
    Nuuhuuun infonya May. 🙂 Saya optimis, nanti kalau May punya hotel, pasti deh penyambutan dan pelayanannya sangat heartwarming, dengan hati yang tulus. 🙂

    1. Sami-sami Uril, betul juga, Freddies Santai Sumur Tiga ini hidden gem nya Weh. Pulau Weh bagus banget, tapi memang kalau dari Indonesia, misal Jakarta mau kesana bisa jadi mahal banget. Kami beruntung karena pesawat kesana murah dari KL, hanya 20 menit terbang hehe.

      Amin YRA, semoga suatu saat bisa cukup rejekinya buat bangun hotel :).

  2. Salah satu penyesalan saya sampai saat ini adalah, ga nyebrang ke sabang saat ada spare time 2 hari pas ada kerjaan di Aceh.

    Ya ampuun cakep bangetttt ya pemandangannyaaa….

    1. Mudah-mudahan suatu hari ada kesempatan lagi ya Teh. Aceh ni bagus deh, cuma memang agak susah (dan mahal sepertinya kalau dari Jakarta misalnya).
      Belum terlalu banyak tourist, masih alami banget.

  3. Ya ampun asli ini tulisan bikin pengen pesen tiket terbang ke sana. Belum lagi melihat makanan yang terhidang. Tapi, ini cerita tahun 2016 kan ya, kira-kira Opa Freddie masih mengelola tempat ini nggak ya. Harganya juga bener-bener kaki lima yah.

    Di mana-mana emang tempat yg kecil lebih ramah daripada hotel besar, karena kalau tempat kecil dan tamu nggak banyak, justru bisa memberikan personal touch untuk melayani tamu-tamu.

    Btw, May kalau buka penginapan rencana di kota mana atau negeri mana nih?

    1. Ada beberapa teman sempat kesana sebelum pandemic Risna, masih ada Opa Freddie, dan semua komennya sama, puas banget di Santai Sumur Tiga.
      Itu beneran harganya murah lho, dan ya itu soal pembayaran ga pakai DP dan lainnya bikin kaget.
      Pas kita nyampe KL masih dapat email dari Opa, nanya udah sampai belum, terharu.

      Rencana di Indonesia aja Risna, cuma kotanya belum tahu, belum nemu yang sreg. Dulu sempat pengen banget Labuan Bajo, pas survey kesana harganya udah luar biasa, mudah-mudahan cukup rejekinya nanti.

  4. Aaak… Pengeen ke sana juga… Bagus banget foto2 alamnya teeh 😍😍…

    Panas gak sih di sana, teh? Panas kali, ya… Secara masih di iklim tropis 😂😂

    Btw pengelolanya bule ya, makanannya halal gak ya, teh?

    1. Nah Teh Puti dari Padang deket nih. Sebetulnya ini photonya pada ngaco, karena lupa ngeset warna di go pro.
      Sabang ga terlalu panas Put, jadi di pantai tapi banyak angin, enak.

      Di Santai Tiga halal makanannya, dulu mereka juga ga jual alkohol Put.

  5. Aku cuma mau bilang, May nulis buku gih!
    “Meniti dunia bersama May” atau semacamnya. luar biasa pengalaman dan tempat-tempat yang sudah dikunjungi, beneran out of the box terutama buat emak-emak rumahan kayak aku ini hihihi

    1. Hehe terimakasih supportnya Dea, iya ni, nulis buku mentok aja, baliknya nulis report lagi, dikejar setoran. One day, mudah-mudahan 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *