Author: sereleaungu

Gudeg Yogya Pertama

Katanya selalu akan ada saat – saat pertama seperti juga tidak ada hal yang tak mungkin :). Dan saya percaya itu betul lho. Dan betul juga bahwa situasi yang serba terbatas akan memaksa kita untuk bisa ho ho. Sebetulnya dari dulu saya memang suka masak, tapi ya sebatas masak untuk sehari – hari. Menu makanannya pun itu – itu saja. Hidup hanya bertiga dengan 1 balita yang makannya belum macam – macam membuat saya malas. Terkadang lebih murah beli daripada masak sendiri. Belum lagi masakan pasti bersisa, sayang kan. Itu dulu, sewaktu kami tinggal di Jakarta. Ketika uang 10 ribu rupiah cukup untuk beli bakso malang di dekat rumah. Pengen makan nasi goreng tinggal naik motor ke warung tenda, ga sampai 5 menit. Di sini semua tinggal mimpi.Tapi ternyata menyenangkan, dengan segala keterbatasan membuat saya mencoba hal – hal baru lho. Sejak tinggal di Kuala Lumpur saya jadi lebih rajin masak hehe, selain karena perlu juga karena punya waktu lebih banyak, alhamdulillah. Aduh kepanjangan cerita haha, maaf. Jadi ceritanya minggu lalu suami kangen makan gudeg. …

[Sapa] Karena Bahagia itu Menular

Sepanjang perjalanan pulang dari rumah Pang nampaknya semua orang bahagia. Tiba – tiba Ibu (maaf lupa namanya) yang bekerja membuat souvenir handycraft di H’Mong hotel mengajak saya ke rumahnya. Katanya dekat saja kok, tak sampai 2 km. Sebetulnya tak sampai hati menolak, tetapi sore itu kami akan pulang, dan rasanya tidak enak memisahkan diri dari rombongan. Ibu tersebut nampaknya agak kecewa dengan penolakan saya, duh saya jadi tidak enak hati. Ternyata Hoa yang mendengar percakapan kami langsung menyambut gembira ajakan tersebut : ayo sama – sama kita kesana. Wah senang sekali, semua orang juga senang. Sebetulnya rumah Ibu tersebut dekat saja dari rumah Pang, sekitar 10 menit naik mobil dan berjalan kaki sebentar. Rumahnya cukup bagus, bangunan permanen, bersih dan ada kamar mandi bersih di luar rumah. Kami dipersilakan duduk di teras rumah, pemandangannya sawah dan Gunung Fanxipan. Sempurna. Di dapur nampak kesibukan, 2 ayam telah dipotong, dibersihkan dan dimasak. Ternyata tuan rumah mempersiapkan makan siang untuk kami. Duh sebetulnya saya memang rindu dengan suasana seperti ini. Ternyata sama saja disini, tamu dianggap sebagai orang yang …

[Sapa] A Simple Wedding but Beautiful Indeed

Minggu lalu saya mendapat email dari Ms. Dzung. Vietnamese girl yang baik hati, resepsionis hotel H’Mong di Sapa. Dzung menanyakan kabar kami sekeluarga dan juga mengirimkan foto – foto dari pernikahan Pang yang kami hadiri. We were attending the H’Mong wedding and it was so beautiful and unique. Seperti sudah saya bilang, nampaknya kami sangat beruntung di perjalanan kemarin, semuanya nampak begitu mudah, alhamdulillah sekali. Sabtu 3 Mei 2014, hari ketiga di Sapa, dan sore harinya kami akan kembali ke Hanoi. Rencana awal kami akan berjalan – jalan ke Hoang Lien National Park, trekking ke air terjun lalu pulang ke hotel. Nasib baik, pagi itu selepas sarapan saya melihat Hoa – the hotel’s owner sedang mendandani Pang, salah seorang waitress di hotel ini. Dasar usil pastinya saya bertanya mau ada acara apa. Pang hanya tersenyum dan Hoa menjawab : ” Today is her wedding day!” Wow, sesaat saya ngga bisa ngomong. Dalam dunia orang kebanyakan mungkin hal ini tidak akan pernah atau jarang terjadi. Kemarin sore saya masih melihat Pang bekerja, dan hari ini ternyata dia akan menikah. Saya langsung teringat dengan kehebohan …

[Where to Stay] in Kuala Lumpur : YMCA

Perkenalan pertama saya dengan YMCA terjadi pada tahun 2007. Saat itu saya menginap semalam di London dalam perjalanan dari Edinburgh menuju Jakarta. Mencari backpacker hotel di London bukan perkara mudah, walau namanya backpacker hotel tetapi tetap mahal dengan kurs Poundsterling terhadap IDR yang begitu tinggi. Di YMCA saya bisa tidur tenang dengan 15 pounds semalam. Dormitory room 4 beds, kamar mandi bersih dengan air hangat dan  sarapan yang enak. Jaraknya selemparan batu saja dari King’s Cross train station. Ingatan baik itu terus melekat, setiap hendak bepergian pasti saya akan mengecek terlebih dahulu, adakah YMCA hostel di kota tujuan saya nanti. Sayangnya sampai tahun lalu saya tidak pernah beruntung. Selalu hostel hostel itu full booked. Selama 7 tahun menanti dan YMCA Kuala Lumpur adalah pengalaman saya yang kedua. YMCA Kuala Lumpur adalah rumah pertama saya di kota ini. 16 hari yang nyaman, aman dan pastinya best value for money. Receptionist hotel yang ramah, security yang ramah, serasa tinggal di rumah saudara. Saya sangat salut dengan peraturan hostel ini. Bukan suami istri tidak boleh menginap 1 kamar, tidak boleh membawa minuman keras, sesuatu yang sangat jarang di jaman …

[Sapa] A Journey to Memories

Perjalanan ke Sapa minggu lalu merupakan salah satu perjalanan favorit kami. Dengan persiapan serba mepetpun ternyata kami masih sangat beruntung. Banyak sekali kemudahan – kemudahan yang kami peroleh, sepertinya mantra sakti bahwa orang baik itu ada dimana saja mulai beraksi kembali. Ketika harus memilih antara Vietnam Utara atau Vietnam Selatan, maka pilihannya sudah pasti ke Vietnam Utara. Soalnya disana ada Sapa, kota kecil cantik di kaki Gunung Fansipan. Walau ngakunya suka pantai juga, tetepppp bila harus memilih maka gunung akan selalu menjadi cinta pertama kami. Keberuntungan pertama dimulai ketika saya bisa menyelesaikan tugas dari si Bos tepat waktu, kerjaan 2-4 minggu dikebut semalam. Dan tepat jam 1 siang email terkirim, plus kirim whatsapp minta ijin pulang cepat. Jawaban beliau singkat aja : please proceed to leave. Eh tapi ditambah lagi : “You still can be accessed via phone/email when you are outside of Malaysia right ? “. Dijawab dengan InshaAllah dalam hati haha. Thank you Bos. Singkat cerita kami tiba di LCCT mepet sekali, jam 4 baru drop luggage dan berlari – lari ke Imigration gate yang juga ngantri, tiba di waiting …

Lagi – lagi Pemaksaan Hobby : Climbing Class

Hore hari Jumat, tetep ya..selama masih berstatus pegawai ya namanya hari Jumat pasti dinanti – nanti. Weekend ini alhamdulillah agak santai. Bisa simpan handphone jauh – jauh atau dimatikan sekalian. Cici hari Senin depan sudah sekolah lagi, term break selama 2 minggu lumayan membuat Bunda-nya santai. Bisa bangun lebih siang haha. Senin depan harus nyubuh lagi. Selama term break ini Cici ikut climbing class, tempatnya di Putra Jaya Challenge Park. Kenapa ? soalnya kami ngga pergi kemana – mana selama Cici libur sekolah. Kasihan juga kalau hanya di rumah, pasti cepet bosan dan kebanyakan nonton TV atau main games. Putra Jaya Challenge Park ini di klaim sebagai best extreme facilities di Asia. Luasnya 30 hektar, dan selain indoor wall climbing complex ada juga mountain bike trail dan skate park & thrill park. Bagus banget, kapan ya Indonesia bisa buat seperti ini. Biaya masuknya pun murah, 6 ringgit saja per orang. Kalau tidak punya peralatan bisa sewa, harga sewanya pun tidak terlalu mahal. Menyenangkan ya. Kami berkunjung kesana untuk pertama kali sekitar 3 minggu yang lalu, hari Minggu siang. Ramai sekali disana, orang berlatih memanjat, mulai dari ABG, Bapak bapak, …

Cempaka School – Chinese Year Celebration

Penduduk Malaysia terdiri dari 3 etnis utama : Malay, Chinese dan India. Awalnya saya tidak terlalu memperhatikan, tetapi ternyata setiap isi form akan ada 3 pilihan etnis tersebut. Konsekuensinya banyak, yang paling menyenangkan tentunya urusan liburan. Semua hari raya dari 3 etnis tersebut akan jadi tanggal merah, asik kan. Sekolah Cici disini pun menganut paham yang sama, di sekolah pun diadakan perayaan untuk semua etnis. Salah satunya ya Chinese New Year. Jauh – jauh hari kami diberitahu bahwa Cici akan pentas dalam perayaan tahun baru tersebut, ga tanggung – tanggung ternyata Cici akan menyanyi lagu berbahasa Mandarin : He Xin Nian alias Happy New Year ! Suatu hari Cici pulang ke rumah membawa selebaran lagu ini, tulisannya Mandarin tapi ada huruf latinnya. Penuh semangat Cici menyanyi, ternyata di sekolah mereka rutin berlatih. Saat perayaannya sayang saya tidak bisa datang, menurut suami acaranya seru. Banyak sekali orang tua yang hadir dan ternyata semua kelas tampil. Alhamdulillah Cici tidak demam panggung, penuh semangat Cici bernyanyi  tidak lupa dengan kostum Cheongsam merahnya haha. He Xin Nian ya Ci !

Goodbye Sekolah Karakter

Salah satu hal yang membuat kami sedih meninggalkan Jakarta sebenarnya sederhana, sekolahan Cici. Sudah 1.5 tahun Cici bersekolah di Karakter, dan Cici sangat bahagia sekali. Ibu Bapak Guru yang baik – baik, teman – teman yang seru dan pastinya pengalaman belajar yang luar biasa. Rencana kepindahan sudah kami sampaikan kepada Ibu Tia sejak bulan September, Ibu Tia pun dengan tekun mendukung dengan cara memberi tahu Cici secara tidak langsung bahwa Cici akan pindah sekolah, bahwa di sekolah yang baru nanti Cici harus berteman dengan siapa saja, tidak pilih – pilih teman dan lainnya. Beberapa orang tua murid yang cukup dekat sudah kami beritahu juga jauh – jauh hari. Tapi tetep, ternyata di hari terakhir sekolah itu saya menangis, entah kapan kami bisa kembali lagi disini. Seminggu sebelum hari terakhir sekolah teman – teman Cici berkunjung ke rumah, home visit. Sengaja saya pilih di bulan Desember agar sekalian perpisahan Cici dengan teman – teman. Cici seperti biasa sangat senang kedatangan tamu, mulai dari bangun sangat pagi, membantu menyiapkan kue sampai menjemput teman – teman di gerbang cluster. Teman …

PADI Open Water Course – Pulau Sepa

Sabtu, 30 November 2013 Tibalah hari yang dinanti hehe. Jam 5 pagi kami sudah meninggalkan rumah menuju Bintaro, mengantarkan Cici ke rumah teman kami – Neneng dan Hendrig. Jam 6 dari Bintaro, nyasar – nyasar dan alhamdulillah jam 7.15 kami sudah tiba di dermaga 19 di Marina Ancol, dermaga Pulau Sepa. Ramai sekali, banyak sekali rombongan yang akan berangkat ke Sepa, mulai dari rombongan divers temannya Mas Yonatan sampai rombongan Ibu – Ibu yang ternyata sedang reunian. Jam 8 kapal berangkat dan jam 10 pas tiba di Sepa. Sepanjang jalan sukses tidur, enak banget angin sepoi – sepoi. Pulau Sepa sendiri mirip – mirip Pulau Putri ya, banyak pohonnya, sejuk. Lautnya biru tosca, bersih dan ademmm sekali nampaknya. Saya dan Helmy dapat kamar Gurita 1, sedangkan Wahyu di Flipper. Kali ini bertambah dua lagi siswa, ada Enrico dan Josua. Total kami berlima plus Mas Yonatan sang instruktur. Kamar Gurita ini lucu, tidak ada dipan. Jadi bagian kasurnya ditinggikan dengan meninggikan lantai. Not bad lah, yang penting bersih, kamar mandinya juga ok, airnya payau tapi lumayan fresh juga. …

PADI Open Water Course – Confined Water

Katanya sih, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Setuju sekali, dan akhirnya setelah menunda hampir 13 tahun akhirnya saya nyaris certified sebagai Padi Open Water diver..horeee. Kenapa nyaris, soalnya ujian teorinya belum sempat, InshaAllah selasa depan, dan sah sudah :D. Jadi sebenarnya sudah dari jaman kuliah dulu saya penasaran dengan yang namanya diving. Tahun 2000 saya sempat 1 kali ikut latihan bersama unit selam ITB tapi sayang tidak berlanjut. Gara – gara kapok disuruh mask clearing dan berenang 200 meter. Huh memalukan memang. Tahun 2004 saya sempat 1 kali ikut kelas teori di Bubbles Dive, waktu itu kantornya masih di Citos. Sayangnya gagal lagi, waktu itu saya terlanjur pindah bekerja ke Balikpapan dan tidak memungkinkan ikut ujian ke pulau. Tertunda lagi. Saat sudah menikah beberapa kali saya mengajak suami untuk bersama – sama ikut kursus ini, tapi kok ya susah ya, secara suami tidak bisa berenang dan cenderung water proof :D. Selain itu pertimbangan biayanya juga kok ya mahal banget. Tahun 2013 ini ada kemajuan, teman saya Mario yang sudah jadi PADI instructor menawarkan …