Thought
comments 30

Trying to Have a Slow Life in 2022

Beberapa minggu terakhir ini ada satu hal yang menghantui pikiran saya, hal ini terkait dengan rencana untuk pindah dari tim kerja saya yang sekarang. Kepindahan yang sudah direncanakan sejak lama tapi selalu ditunda karena satu dan banyak hal. Tahun ini tepat 5.5 tahun saya bersama tim B, normalnya 3 tahun saja dan kami harus pindah tim.

Boss saya memberi tahu sudah ada kabar bahwa saya akan pindah ke tim R pertengahan tahun depan. Saya sebetulnya sudah tahu sejak beberapa bulan yang lalu ketika sang custodian menghubungi saya dan bertanya apakah saya tertarik untuk mengisi posisi tersebut, kita sebut role 1. Dulu dengan yakin saya menjawab yes, tapi belakangan saya agak ragu, saya ingin mencoba tantangan baru, role 2.

Role 1 dan 2 keduanya menarik walaupun tantangannya berbeda. Role 1 saya tetap akan berhubungan dengan rocks, log, etc. sedangkan di role 2 saya akan berhubungan dengan the most complicated thing in the world : HUMAN.

Karena tidak bisa memutuskan sendiri saya bertanya kepada banyak orang : suami, teman dekat dulu ex satu tim, bos saya – direct supervisor, bos-nya bos – senior manager, technical coach, custodian, teman dekat saya di kumpeni lama, teman dekat saya yang lain, dan banyak lagi yang saya ganggu untuk saya tanyai pendapat.

Surprisingly hampir semua menyatakan pendapat yang sama : you deserve for role 2 but you will be great in role 1. Lha makin bingung kan haha. Beberapa orang menyarankan untuk mengikuti hati, just follow your passion. Kalau sudah yakin sholat Tahajud May (teman saya ini non muslim), you will be great !

Sampai satu hari saya “ngobrol” dengan senior manager – SM saya yang juga saya ganggu untuk saya tanyai pendapat. Sebetulnya saya memang ragu-ragu, itulah sebabnya saya ingin mendapat insight dari banyak orang.

SM saya ini baru saja bergabung di perusahaan kami, seorang perempuan dan so far saya sangat suka dengan beliau, she is very charming dan smart. SM tahu bahwa saya ragu-ragu dan labil menentukan masa depan, akhirnya beliau memulai perbincangan dengan bercerita tentang meeting beliau dengan bos-bos tentang rencana posting saya yang baru, juga bercerita tentang her personal opinion, aspiration dan banyak lagi, she is good.

Singkat cerita di akhir perbincangan saya sudah bisa memutuskan, saya akan memilih role 1 dan selama satu tahun ke depan saya akan mengeksplore apakah saya tetap ingin melakukan role 2. Sebetulnya hal ini disarankan oleh SM juga, menurut beliau tidak usah khawatir, kalau di tahun kedua saya ingin kembali ke tim B sebagai role 2, beliau akan mengupayakan hal tersebut, alhamdulillah.

Setelah ngobrol dengan SM saya merasa lega, sepertinya di 2022 saya akan mendapat kesempatan untuk mengurangkan laju, slow down. Ketika keesokan harinya saya “ngobrol” dengan technical coach, sebut saja TC, sebelum saya sempat berbicara TC pun menyampaikan hal yang sama. 2022 is time for slow down and enjoy yourself little more. Dia pun membagikan pengalaman pribadinya dan juga opini. TC berpendapat kalau posisi baru saya di tim R sangat bagus, it will give you different perspective ceunah.

Yup sangat setuju, bekerja di tim R akan memberi perspective baru, totally different role yang mungkin saya pun akan menyukainya, dan mungkin bisa jadi bahan riset untuk S3 suatu hari nanti (kalau rajin haha).

Satu hal yang pasti sepertinya kesibukan saya akan berkurang dan akan sangat fokus ke satu hal saja. Saya akan punya waktu lebih banyak (InshaAllah) untuk diri saya sendiri, bisa fokus ke kuliah S2 juga, dan banyak hal positif lainnya, untuk personal life.

Alhamdulillah, saya bersyukur saya membuka diri dan bertanya kepada orang lain, to get different perspective and insight.

Hal-hal yang ingin saya lakukan di 2022

Banyak hal yang saya ingin lakukan selama ini, lagi – lagi mungkin 2022 adalah tahun yang tepat. Paling utama adalah kembali sehat dengan bonus langsing haha. Sejak bergabung di tim B ini berat badan saya naik 21 kg, parah banget ya, hampir sama seperti naik berat badan waktu hamil. Pola hidup tidak sehat seperti kurang berolahraga, kurang beristirahat dan diet yang tidak sehat adalah penyebabnya.

May muda (dan kurus) belum ternodai kejamnya dunia

SM saya bercerita tentang pengalamannya terkena cancer 2 tahun yang lalu, padahal secara gaya hidup beliau sangat sehat (she is a runner, tahun ini saja beliau lari 3200 km), tidak ada riwayat keluarga dan lainnya. Hingga sang dokter berpendapat mungkin cancer ini dipicu oleh stress karena bekerja. Jadi SM saya berpesan : just be happy May ! indeed, rasanya itu betul sekali kan.

Short team goal, kalau kondisi tahun depan sudah membaik, saya dan keluarga ingin naik Gunung Rinjani, kalau ada rejeki, waktu dan kesempatan sepulang dari Rinjani kami ingin pergi ke Bali dan diving. Cici sekarang sudah bisa training open water juga. Naik gunung dan diving tentunya memerlukan kondisi badan yang sehat dan fit, doakan saya bisa ya teman-teman, 7 months to go !

Menulis buku – sejak lama, sejak belasan tahun yang lalu saya mempunyai cita – cita ingin menulis buku. Dulu saya dan suami ingin gap year, traveling keliling Indonesia, saya akan menulis dan suami akan memotret. Cita – cita yang manis dan mulia kan. Sayangnya lagi – lagi karena satu dan banyak hal, belum terwujud. Gap year itu mungkin baru bisa kami wujudkan ketika Cici kuliah nanti. Tapi sambil menunggu uangnya cukup saya bisa memulai untuk mendokumentasikan catatan perjalanan kami sebagai keluarga selama ini. Minimal kenang-kenangan untuk Cici kan.

Banyak lagi hal lain yang saya ingin lakukan, kalau dituliskan memang akan panjang sekali. But the bottom line is : slow down to enjoy life more. InshaAllah.

Btw orang bijak bilang, slow down itu perlu lho. Menolong kita untuk menjadi lebih baik, more present and mindful.

In a world that often feels more fast-paced, busier & more hectic than ever, it’s easy to get swept up in the feeling of needing to do more, just to keep up. But the trouble is, sometimes we spend so much time and energy trying to keep up and fit everything into our days that we can’t even enjoy them! When you intentionally slow down your days and your life, it helps you become more present and mindful in your days. And even better, when you aren’t rushing from one thing to the next, struggling just to keep up, life can be a lot more enjoyable too!

How to Slow Down: 20 Simple Ways to Slow Down & Enjoy Life – Simple Lionheart Life

Selamat memasuki tahun yang baru ya teman-teman. Be kind and happy, have a slow life !

30 Comments

  1. Pingback: Syukur Alhamdulillah Neng Toyib Pulang Juga - sereleaungu

  2. Pingback: 2022 Year Recap - sereleaungu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *