Tentang Mami
29 Januari 2021, tepat 6 tahun Mami – ibu saya meninggal dunia. Time flies, betul – betul tidak terasa. Rasanya baru kemarin saya menerima whatsapp dari kakak perempuan saya di pagi hari : Dek, Mami meninggal barusan. Saat itu saya tidak menangis, yang terfikir hanyalah bagaimana caranya bisa cepat pulang ke Bandung, memberi tahu suami dan anak, membeli tiket pesawat untuk kami bertiga, meminta ijin ke sekolah, mengabari teman kerja dan boss, mencari orang yang bisa menggantikan saya untuk presentasi ke partner hari itu. Pagi dan hari yang hectic, mungkin itu sebabnya saya tidak sempat menangis. Kami tiba di Bandung sore hari pukul 6, dan Mami sudah dimakamkan tadi pagi. Kakak-kakak saya sebelumnya bertanya dan meminta ijin agar Mami bisa segera dimakamkan tanpa menunggu saya datang, InshaAllah itu yang terbaik untuk beliau kan. Saya baru bisa datang ke makam Mami keesokan harinya, lagi – lagi tidak menangis. Tapi satu hal yang pasti saya menolak membicarakan kepergian Mami dengan siapapun. Saya pun tidak terfikir untuk menuliskan status di sosial media tentang hal ini. Mami sudah pergi, …