Banyak teman-teman mengetahui aktivitas kegemaran saya, ga jauh-jauh sih, dan alhamdulillah konsisten selama bertahun-tahun lho. Cita-cita saya kalau sudah ngga jadi mba-mba kantoran juga tetap sama, pengen punya butik hotel yang menyajikan homecooked dan menawarkan aktivitas wisata yang berbeda. Tolong bantu aminkan ya 🙂
JALAN-JALAN, dalam segala bentuk, naik gunung, main ke tempat baru, ke kota dan ke desa, intinya bertualang.
Makan, hobby sampingan dari jalan-jalan, berkunjung ke tempat baru tentunya sambil mencoba makanan setempat alias wisata kuliner. Contohnya sewaktu kami berkunjung ke Yogya dan safari makan gudeg, 3x dalam 24 jam. Atau sewaktu kami berkunjung ke India dan merasakan nongkrong di kedai chai tea.
Masak, diawali dari kebutuhan untuk bertahan hidup dan ternyata menyenangkan. Hobby memasak ini juga sempat mendatangkan uang lho, beberapa tahun saya sempat rutin menerima pre order makanan Indonesia di Kuala Lumpur, ngga tanggung-tanggung tag-line dapur kami adalah : Authentic Indonesian Cuisine.
Membaca buku juga sangat suka, iya May memang banyak hobbynya dan maunya.
Tapi sebetulnya ada hobby lain yang mungkin teman-teman baru tidak banyak yang tahu, yaitu hobby saya jadi EO alias Event Organizer. Kalau dirunut-runut, sepertinya hobby EO ini dimulai sejak jaman SMP ketika saya menjadi pengurus OSIS. Ketika SMA saya tidak menjadi pengurus OSIS tapi mulai aktif menjadi EO abal-abal untuk acara camping teman sekelas, yang berlanjut juga ketika saya kuliah. Acara paling besar yang pernah saya lakukan adalah simposium mitigasi bencana alam. Acaranya di Aula Timur ITB dan kami (KMPA) mengundang guru-guru sekolah di Jawa Barat.
Menjadi EO itu menyenangkan, bisa merencanakan sebuah acara dari 0, pusing-pusing mengatur budget dan pastinya perasaan bahagia ketika acara berjalan lancar dan sukses.
Ketika bekerja, untuk menyalurkan hobby jalan-jalan dan sedikit berhemat, saya menjadi trip organizer. Bersama suami, kami mendirikan 630Indonesia, sayangnya sekarang mati suri huhu. Mudah-mudahan suatu saat kami kembali ya, we will be back stronger.
630 Indonesia awalnya hanya trip organizer abal-abal untuk mengatur perjalanan bersama teman-teman, tapi seiring waktu berkembang menjadi bisnis yang alhamdulillah cukup menghasilkan. Beberapa tahun terakhir kami fokus sebagai organizer untuk kegiatan field trip Geologi di Indonesia dan Malaysia. Kepulauan Seribu, Gunung Krakatau, Delta Mahakam, South Bandung dan Karimun Jawa pernah kami kunjungi karena jadi EO.
Tapi banyak juga lho cerita “menyedihkan” menjadi EO. Tapi dulu aja sih menyedihkannya, sekarang kalau di ingat-ingat jadi lucu.
Trip Pulau Peucang, Ujung Kulon – September 2011
Ini pertama kalinya kami menjadi trip organizer dengan bendera 630Indonesia. Tamunya ada 30 orang lebih, teman-teman sekantor saya, boss saya dan teman-teman suami. Banyak sekali cerita perjalanan Trip Pulau Peucang ini, tapi yang paling berkesan adalah pengalaman mogok mesin kapal di tengah laut. Serunya sepertinya tidak ada tamu yang panik, padahal saya dan suami sudah sangat bingung.
Bayangkan saja, kami menggunakan dua kapal, satu kapal tiba-tiba mati mesin, akhirnya kami terombang-ambing sambil menunggu kapten kapal membetulkan mesin. Alhamdulillah kami pulang dengan selamat, tapi beberapa hari kemudian istri boss saya menelpon :”May, kemarin Bapak diajak kemana ? pulang – pulang kok kayanya seneng banget, ngajak Yanti ikut kalau nanti May buat acara lagi”. Haha ini kocak banget sih, jadi ternyata peristiwa mogok kapal ini sangat berkesan, malah bikin ketagihan.
Trip Gunung Rinjani, Lombok – November 2012
Kalau yang ini ceritanya kami jadi trip organizer untuk acara team building sebuah perusahaan minyak di Jakarta. Rencananya adalah naik gunung ke Rinjani, lalu snorkeling trip ke Gili. Sepertinya ini adalah trip paling “sial”. Saat itu kebetulan suami saya ada pekerjaan lain di Papua, jadi saya merekrut beberapa teman untuk menjadi crew. Kebetulan lagi, karena tidak ada yang menjaga Cici terpaksa Cici saya ajak juga. Cerita dimulai ketika saya-Cici dan Ria (teman saya) ketinggalan pesawat . Cerita lengkapnya pernah saya tuliskan di sini. Akhirnya kami harus half road trip dari Jakarta ke Lombok.
Di hari pertama pendakian ada kejadian lain, salah seorang tamu ketinggalan di hotel, di Mataram. Jadi ceritanya beliau ketiduran, dan salah kami juga yang tidak menghitung jumlah tamu sebelum berangkat dan salah teman-temannya juga yang tidak menyadari salah satu temannya hilang haha. Akhirnya tamu yang tertinggal menyusul naik taksi ke titik awal pendakian.
Cerita belum selesai, sepulang naik gunung kami menginap di area Gili, snorkeling trip dan berencana menginap semalam di Mataram sebelum pulang ke Jakarta. Seperti biasa dalam perjalanan Gili-Mataram saya menelpon hotel untuk memberitahukan jadwal kedatangan. Ternyata, hotel bilang tidak ada reservasi untuk group kami. Saya panik luar biasa, semua sudah dibayar lunas, kenapa tidak ada reservasi kami. Setelah panjang lebar, akhirnya saya baru sadar kalau saya salah tanggal. Saya melakukan reservasi untuk keesokan harinya. Alhamdulillah pihak hotel bisa mencarikan kamar untuk tamu dan tamu pun tidak mencium ada masalah. Kami, para crew memilih tinggal di hotel lain karena malu haha.
Trip Gunung Kerinci, Juli 2012
Walaupun dikenal lembut dan baik hati, tapi saya sebetulnya sangat strict dan kaku. Apalagi kalau urusannya soal safety. Sayangnya pertama kali dan satu-satunya ada konflik ketika menjadi EO adalah ketika kami naik gunung dan bersama teman sendiri.
Ceritanya kami naik Gunung Kerinci, tamunya teman-teman semua. Kami pun sudah pernah naik gunung bersama sebelumnya, ke Gunung Rinjani di tahun 2011. Saat itu cuaca di Kerinci memang kurang baik. Hari pertama pendakian ditutup dengan badai, kami kelelahan dan akhirnya beristirahat sehari sebelum muncak. Di hari ketiga kami muncak dan kembali ke camp sekitar pukul 11 siang. Sesuai rencana, kami harus segera turun. Kami sudah melebihkan logistik pendakian untuk 3 hari, perhitungannya 2 hari pendakian dan 1 hari cadangan. Tidak ada lagi cadangan logistik kami untuk tinggal sehari lebih lama.
Seorang teman tiba-tiba bilang dia tidak mau turun sekarang, mau tinggal semalam lagi. Kami mencoba menjelaskan bahwa kondisinya tidak memungkinkan. Walaupun lelah kita harus mencoba turun hari ini. Sayangnya diskusi kami tidak berakhir baik dan terjadilah konflik itu. Kami akhirnya tetap turun gunung sama-sama, tapi pastinya ada perasaan yang berbeda. Pertama kalinya ada konflik di antara kami dan teman kami sendiri.
Masih banyak lagi sih cerita seru dari menjadi EO alias Trip Organizer, menuliskan ini membuat saya kangen jadi EO haha. Semoga pandemi ini segera berakhir ya, biar bisa jalan-jalan dan merencanakan jalan-jalan lagi.
Tentunya tulisan ini didedikasikan untuk Tantangan Mamah Gajah Ngeblog April 2022 dengan tema Aktivitas Favorit Mamah.
Pingback: HULAHOPAN! Hobi Silly yang Faedahnya Tidak Silly – Achieving Dreams Thru' Writing