All posts filed under: Thought

Orang Baik # 1, Ibu HR

Tadi pagi, di dalam MRT ketika berangkat ke kantor, tiba-tiba saya teringat sesuatu. Cerita dari 20 tahun yang lalu, 2003. Akhirnya saya mendapat ide baru, untuk menuliskan cerita-cerita tentang orang baik yang pernah saya jumpai. Yuk kita mulai dari cerita orangbaik#1, Ibu HR. Saya agak lupa persisnya, tapi yang pasti ini sesudah lulus kuliah dan sebelum saya kerja pertama kali. Saya lulus di bulan April dan mulai bekerja di akhir Juli, jadi seharusnya ini terjadi di bulan Mei atau Juni 2003. Seperti sarjana-sarjana muda lainnya, saya mulai mencari kerja. Ada satu perusahaan oil and gas yang memanggil saya ke Jakarta, tes masuk kerja. Saya lupa persisnya, apakah saya tidak tahu atau sebetulnya tidak diberi tahu di awal, yang jelas saya berencana akan ke Jakarta satu hari saja, mengikuti tes lalu pulang ke Bandung. Saat itu belum jaman jasa travel Bandung-Jakarta, saya naik bis dari Terminal Leuwipanjang. Tengah malam dari Bandung, turun di terminal Kampung Rambutan lalu naik metromini ke kantor B di Jalan TB Simatupang, sendiri saja. Di kantor B saya bertemu beberapa orang yang …

Investasi Bukan Duit

Sepertinya salah satu hal yang jarang sekali saya bicarakan adalah uang atau duit. Cobain aja deh ajak ngobrol saya soal uang dan gaji, pasti banyak bengongnya, karena males banget ngomongin uang itu ya. Jadi kalau tema Tantangan Mamah Gajah Ngeblog bulan Oktober bulan 2023 adalah soal investasi yang ingin atau sudah dilakukan, tentunya saya ngga akan ngomongin saham, bit coin dan kawan-kawannya, ngga ngerti Mah. Sports Sport is a great investment for my daughter, dua tahun lalu saya menyimpulkan hal ini, dan saya aminkan kembali hari ini. Bisa dibilang, olahraga memang investasi terbesar kami untuk Cici, bukan saja soal dana tapi juga soal waktu. Sudah beberapa tahun terakhir rutinitas kami sekeluarga ya di seputaran antar jemput training dan staycation karena race. One of my friends asked “Why do you pay so much money for your kids to do all their sports”? Well I have a confession to make; I don’t pay for my kids to to do sports. Personally, I couldn’t care less about what sport they do. I pay for those moments when my …

Tak Pernah Terucapkan Kata-Kata Cinta

Menuliskan ini ambyar rasanya, kalau boleh saya ingin skip saja Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini. Tapi saya sudah berjanji, setelah absen tiga bulan lamanya, bulan ini saya akan kembali dan akan jadi penyetor tercepat. Baiklah, mari kita mulai ya Mamah, saya akan sedikit berbagi catatan perjalanan hidup seorang May. Sejak kecil, saya takut sekali dengan kehilangan, terutama terkait dengan berpulangnya orang-orang terdekat. Hal ini tidak pernah saya ceritakan dengan siapa-siapa, baru kali ini saya memberanikan diri menulisnya disini. Mimpi buruk saya di masa kecil adalah melihat ada bendera kuning di halaman rumah, tanda ada penghuni rumah yang meninggal dunia. Tapi tentunya kematian, sama dengan kelahiran adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak dan akan terjadi pada semua mahluk hidup, dan akhirnya terjadi juga di keluarga saya, berpulangnya Mami saya di tahun 2015. Sebelum meninggal, Mami sakit cukup lama. Saya ingat sejak saya SMP atau SMA, sebetulnya Mami sudah sakit-sakitan. Mami tidak pernah mau berobat ke rumah sakit, beliau lebih memilih pengobatan alternatif saja. Dulu, tugas saya adalah menemani Mami berobat, dari satu tempat ke …

It’s Done and Dusted !

Masih ingat tulisan ini, dari dua tahun yang lalu : Avoid the regret of not doing, yang kemudian saya wujudkan dengan daftar kuliah S2, ambil jurusan yang agak deviated dari S1 saya dengan alasan hanya jurusan ini yang ada untuk part time student, padahal tahu jurusan itu terkenal susah. Praise be to God, akhirnya perjalanan menjadi anak sekolahan selesai juga, tepat waktu sesuai rencana, 2 tahun. Hari Jumat lalu saya sudah melakukan presentasi thesis yang InshaAllah (bocoran gossip sumber terpercaya) hasilnya baik dan bulan November nanti saya bisa wisuda. Alhamdulillah salah satu cita-cita dalam hidup terwujud juga, kuliah S2 di luar negeri ! Jadi gimana perasaannya May ? Senang tentunya. Dua tahun jadi mahasiswa, walaupun part time (kuliah hanya hari Sabtu) ternyata bukanlah hal yang mudah. Kalau ada yang bilang kuliah sambil kerja (dan ada keluarga) itu mudah, saya beneran angkat 4 jempol. Saat-saat menjelang ujian adalah saat paling menegangkan, berjuang untuk memahami 500-an halaman lebih text book dalam hitungan hari saja. Terkadang bukan lagi hari, hanya beberapa jam saja. Apalagi sistem nilai di kampus …

Rizq

Something happened, as usual this post will be a bit curhat haha. But I did some research and contemplating, I felt better since then. I think I should write about this here, today’s topic is about rizq. Concept of rizq is not something easy to digest, though, in theory it can be understood. Each of us will react differently when pushed to the edge and difficulty. Bahasa Netizennya, komentar doang sih gampang, tapi coba alamin sendiri kan. Rizq in Arabic is unpredictable, sometimes it comes through unknown sources and in varying forms. It is actually like everything in life, everything is unpredictable. But actually because of that we have an opportunity to enjoy it. It allows us to take a risk, to make a mistake, and to enjoy the achievement. The concept of rizq is so beautiful. Even when you eat a piece of fruit, it was always written for you. From the moment it grew from a tree, it went through all these people and travelled all this way until it was in your …

Hanya di Indonesia

Sebagai orang Indonesia asli, yang menghabiskan setengah umurnya di Cimahi dan Bandung, rasanya saya cukup eligible untuk menuliskan ini, hal-hal yang hanya ada Indonesia. Hal-hal kecil yang dulu saya anggap biasa saja, tapi ketika saya akhirnya tinggal jauh dari tanah kelahiran barulah saya menyadari dan juga mengapresiasi, banyak hal-hal di luar nalar yang hanya ada di Indonesia. Harga Jasa di Indonesia Luar Biasa Murah Dulu ketika pindah dari Indonesia ke Malaysia saya tidak terpikir untuk membawa asisten rumah tangga, kita pikir sajalah nanti. Walaupun beberapa teman yang lebih dulu tinggal di Malaysia menyarankan untuk membawa dari Indonesia saja, disini mahal katanya. Beruntung landlord rumah kami yang pertama disini ternyata orang Indonesia, beliau mengenalkan saya dengan Mba Titin, orang Malang yang sudah lama tinggal di KL dan bekerja sebagai ART pulang hari. Akhirnya Mba Titin bekerja di rumah kami, datang 3 kali seminggu, 3 jam sehari, 1 jam RM 15. Setiap bulan gaji Mba Titin sekitar RM 450-500. Awal-awal saya mengalami culture shock. Ketika tinggal di Jakarta, ada Bu Sum yang datang ke rumah setiap hari, …

Trust the Process, Enjoy the Journey

Baru-baru ini, kami dan Cici memutuskan sesuatu. Prosesnya cukup lama, sejak bulan Februari sampai awal Juni kemarin, 5 bulan. Berbeda dengan dulu ketika kami memutuskan pindah sekolah dari SD ke SMP, kali ini kami menunggu Cici akhirnya say I do by herself. Apakah itu ? Awal Juni 2022, Cici bergabung dengan klub triathlon baru, setelah 4 tahun berlatih di klub yang lama. Mungkin terkesan lebay ya haha, Cici ini masih anak-anak, tapi sesungguhnya memang tidak mudah memutuskan untuk pindah. Ada beberapa penyebab, tapi mungkin tidak terlalu penting untuk diceritakan disini. Tapi ada beberapa hal yang menarik untuk kita ingat, sebagai orang tua. To compete or not compete ? Sejak lama, kami menyadari bahwa putri kami Cici bukanlah seorang “born competitor”. Bawaan orok, saya dan suami sangat – sangat tidak kompetitif. Selama ini sebetulnya kami dan Cici baik – baik saja, tapi ternyata di luar sana, banyak sekali hal-hal yang terjadi. Lingkungan, orang tua, teman dan coach yang super kompetitif membuat perjalanan ini menjadi tidak lagi menyenangkan. Hal ini membawa kami menemui seorang Coach di klub …

Notes from Last Graduation

Akhirnya saya “lulus” juga, alhamdulillah. Jadi ceritanya, setelah 6 tahun bekerja di tim yang sama saya bisa pindah tim, saya lulus. Kalau teman-teman bercandanya saya lulus sebagai Phd karena sudah terlalu lama haha. Rasanya saya perlu menuliskan sedikit catatan untuk pengingat kelulusan saya dari B***M university, saya kasi bintang-bintang soalnya ini nama lapangan tempat saya kerja selama 6 tahun terakhir, selanjutnya kita sebut Melati saja ya. Awal tahun 2016, di perusahaan saya ada major reorganization, struktur organisasi perusaahan diubah, banyak juga yang kena release, atau dapat assignment di posisi baru. Saat itu ketika orang lain mendapat surat cinta saya tidak dapat, jadi saya tetap bertahan di posisi lama, mengerjakan proyek proyek internasional, beberapa bulan di Argentina, beberapa bulan Indonesia, berpindah-pindah. Sampai di pertengahan 2016, bulan Juni tiba-tiba saya mendapat si surat cinta yang datang terlambat, saya akhirnya pindah ke posisi baru di lapangan Melati. Ketika teman-teman tahu, semua sepertinya terkejut dan hanya satu hal yang diucapkan : good luck May ! And the rest was history, dari yang biasanya hanya 2-3 tahun saja di satu …

Belajar Naik Sepeda dan Race Ironman 70.3 Bersama Cici

Tidak seperti biasanya, tema Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini cukup mudah : hal – hal yang ingin dipelajari. Sebagai Mamah banyak maunya, saya suka sekali belajar hal yang baru, terkadang bisa sangat bersemangat, walaupun kadang ada juga yang hanya semangat di awalnya. Dulu saya pernah punya motto hidup, to learn something new every year. Kadang-kadang bisa tercapai, kadang juga tidak. Tahun 2020 saya tidak belajar hal yang baru, rasanya sebab saya sangat overwhelmed di saat pandemic dan lockdown, dan WFH. Tahun 2021 saya memutuskan untuk kuliah S2, trigger-nya sederhana, karena merasa kurang kerjaaan saat pandemic, kayanya asik nih kuliah online. Kenyataannya tidak mudah, sangat melelahkan membagi waktu untuk kuliah di akhir pekan, belajar, kesibukan harian dan bekerja. Sekarang ada dua semester lagi tersisa, semoga saya bisa menyelesaikannya dengan baik. Naik Sepeda Tapi ada satu hal yang saya berusaha mempelajarinya sejak lama tapi tidak berhasil juga sampai sekarang, yaitu naik sepeda. Jadi saya memang tidak naik sepeda, sama sekali. Kalau ditanya kenapa, dulu waktu kecil saya pernah belajar naik sepeda, di jalan di depan …

Menjadi Orang Tua untuk Cici

Awal tahun ini saya sempat menuliskan sedikit catatan dari dorama yang saya tonton : Overprotected Kahoko. Ketika membaca kembali memoir dari Amy Chua, saya juga menuliskannya : Battle Hymn of Tiger Mother. Disadari atau tidak sebetulnya saya sedang gelisah, putri kami – Cici mulai memasuki usia remaja, dan ternyata tantangannya luar biasa. Sebagai orang tua kami harus terus belajar karena tantangannya berbeda. Menjadi orang tua itu sulit, tapi lucunya memang tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua. Kebanyakan dari kita (termasuk saya) lebih fokus kepada hal-hal yang terlihat seperti memastikan anak cukup nutrisi, bertumbuh kembang sesuai umur, mendapat pendidikan formal yang baik, dan hal lainnya yang terukur. Bagaimana Saya Dibesarkan Saya dibesarkan dengan gaya parenting Authoritarian. Kedua orang tua saya sangat strict dan cenderung galak. Ciri khas authoritarian parents adalah orang tua yang merasa dirinya selalu benar dan tidak pernah salah. Akibatnya tidak ada ruang untuk bernegosiasi dan fokus mereka sebagai orang tua adalah mengajarkan kedisiplinan dan kepatuhan, anak harus nurut dengan orang tua. Konon anak-anak dari authoritarian parents beresiko menjadi sangat aggressive, fokus kepada kemarahan yang dirasakannya kepada orang tua, yang paling …