Akhir pekan kemarin, tiba-tiba Cici bertanya apakah hari Selasa saya libur bekerja. Sesaat saya bingung, libur apa ya ? Sepertinya Chinese New Year masih akhir bulan. Lalu Cici bilang Selasa adalah Thaipusam, oh tiba-tiba saya ingat kembali. Pantas saja, Kumar-teman kantor saya bilang bahwa dia akan cuti satu minggu. Ternyata karena Thaipusam. Kumar orang Malaysia tapi keturunan Tamil India, biasa disebut Indian Malaysian.
Sudah lama saya ingin menuliskan hal ini, tentang festival dan perayaan di Malaysia yang sangat banyak. Penyebabnya tentu saja karena Malaysia terdiri dari 3 etnis utama : Melayu, Chinese dan India. Konsekuensinya banyak, yang paling menyenangkan tentunya urusan liburan. Semua hari raya dari 3 etnis tersebut akan jadi tanggal merah, asik kan.
Thaipusam
Thaipusam adalah hari raya umat Hindu Tamil yang biasanya jatuh di bulan Januari/Februari, saat full moon di kalender Tamil. Saat perayaan Thaipusam, ritual keagamaan akan dilakukan di Hindu Temple untuk memuja Lord Muruga. Temple paling besar dan terkenal di Malaysia adalah Batu Cave yang terletak di pinggiran kota Kuala Lumpur.
Tidak cukup sehari, biasanya perayaan Thaipusam berlangsung selama 2-3 hari, terus menerus siang dan malam. Perayaan yang sangat meriah, dikunjungi jutaan orang. Kami pernah berkunjung ke Batu Cave untuk ikut merasakan kemeriahan perayaan Thaipusam dan menemani suami yang ingin hunting foto. Musik, tari-tarian, arak-arakan, sampai pasar kaget semua ada disana. Sangat meriah memang, Batu Cave yang selalu ramai menjadi super ramai di kala Thaipusam.
Saat Thaipusam bisa dipastikan Whatsapp Group dipenuhi ucapan selamat : ‘May Lord Murugan guide you with the light on your path. Happy Thaipusam.’
Chinese New Year
Perayaan Thaipusam di bulan Januari biasanya berdekatan dengan Chinese New Year (CNY). Chinese yang merantau bisa dipastikan akan pulang kampung untuk reunion dinner di malam sebelum CNY. Dilanjutkan dengan pesta kembang api, berbagi angpao, dan saling berkunjung antar keluarga dan teman. Meriahnya mirip Lebaran, ngga heran kalau di Malaysia CNY disebut juga sebagai Raya Cina.
Mall dan pusat perbelanjaan pun meriah, semua berlomba-lomba menyajikan dekorasi spesial Raya Cina. Warna merah, lampion, dan bunga sakura yang cantik. Pastinya ada sale juga, jangan khawatir kalau terlepas sale tahun baru, akan ada lagi sale waktu CNY.
Sekolah-sekolah biasanya juga ikut merayakan CNY. Dulu saat Cici SD selalu ada CNY assembly dan orang tua ikut diundang ke sekolah. Anak – anak perempuan berpakaian Cheongsam, menyanyi lagu – lagu berbahasa Cina atau menari, manis sekali.
Biasanya saat CNY saya ikut mengirimkan ucapan selamat, untuk teman-teman dekat saya yang merayakan. Sedikit banyak kami ikut bergembira, terutama karena CNY berarti juga libur panjang, bisa jalan-jalan. Kadang – kadang ada juga teman Chinese yang berbagi makanan, favorit saya tentunya pineapple tart dan arrowroot chips, khas CNY.
Kalau di Indonesia CNY lebih dikenal sebagai Imlek, tapi rasanya istilah ini tidak umum di Malaysia. Sama dengan perayaan Cap Go Meh juga tidak lazim dirayakan.
Aidil Fitri
Karena padatnya perayaan di bulan Januari-awal Februari, biasanya aktifitas di kantor dan sekolah baru mulai aktif di bulan Februari. Ketika semua orang sudah kembali dari liburan. Seperti rahasia umum, Thaipusam-CNY, minimal cuti satu minggu, sekolah juga libur satu minggu.
Tapi masa tenang ini tidak berlangsung lama, karena umat muslim akan memasuki bulan puasa dan merayakan Aidil Fitri alias Raya. Mall dan pusat perbelanjaan mulai bangkit kembali, sale dimana-mana, dan sama seperti CNY, ada dekorasi Hari Raya, lagu – lagu raya, bazaar sampai pertunjukan musik dan tari-tarian. Kalau CNY didominasi warna merah dan bunga sakura, biasanya dekorasi Raya didominasi rumah panggung ala Ipin-Upin dan lagu-lagu raya, favorit saya : Balik Kampung !
Minggu ketiga puasa biasanya ada kesibukan di kantor saya – Foto Raya. Seperti menjadi tradisi, biasanya di hari Jumat minggu ketiga bulan puasa, semua akan berdandan cantik dan tampan berbusana baju kurung dan baju melayu. Biasanya kami akan memilih spot foto di sekitar KLCC Park, dimulai dari tim kecil, tim besar sampai satu departemen, muslim ataupun non muslim. Malaysian atau Non Malaysian semua akan berdandan cantik. Bahkan tahun 2020 saya dan teman-teman perempuan satu tim kompak membeli baju raya yang sama, baju kurung. Sayangnya karena Ms. C baju yang dibeli di bulan Januari itu tidak jadi dipakai sama-sama.
Baju Raya ini sangat penting lho, teman-teman perempuan saya biasanya akan mulai tempahan (memasukkan jahitan) baju raya di bulan Januari. Modelnya kurang lebih sama, baju kurung dengan baju melayu warna senada untuk satu keluarga. Kalau tema tahun ini adalah warna biru, maka satu keluarga akan berbaju biru. Tidak heran kalau para bapak-bapak kenalan saya juga punya baju melayu berwarna-warni.
Perayaan hari Raya di Malaysia kurang lebih sama dengan Lebaran di Indonesia. Bisa dipastikan semua akan balik kampong, bukan hanya Muslim tapi semua haha, kantor dan sekolah akan libur minimal 1 minggu. Sholat Ied, makan bersama, berbagi duit raya, berfoto dan kemudian saling mengunjungi saudara-saudara dan kerabat. Disini ada istilah : rayakan sebulan !. Percayalah kalau dulu sebelum Covid, perayaan Aidil Fitri sangat meriah, selama satu bulan, setiap weekend saya selalu mendapat undangan Open House. Bukan saja dari teman-teman, tapi juga perayaan di kantor, memang tidak boleh diet selama sebulan.
Sama seperti CNY, di sekolah Cici juga akan diadakan Raya assembly, kali ini lagu – lagu dan tarian khas Aidil Fitri. Saat itu anak-anak, muslim atau non muslim juga akan berdandan cantik dengan baju kurung dan baju melayu, lucu sekali.
Deepavali
Deepavali adalah perayaan besar umat Hindu dan biasanya jatuh di bulan Oktober atau November, di bulan ke 7 kalender Hindu . Disebut juga sebagai festival cahaya, ada yang menyebut sebagai Deepavali atau Diwali. Deepavali ini lebih meriah dari Thaipusam, teman saya menyebutnya Raya India.
Sesuai namanya, menjelang Deepavali rumah-rumah umat Hindu akan dihias dengan dekorasi khas Deepavali seperti lampu-lampu minyak yang disebut diya. Dalam agama Hindu, diya adalah simbol pengetahuan dan cahaya yang akan membawa keluar dari kegelapan, sebagai petunjuk. Tidak heran kalau diya adalah simbol penting yang wajib ada di rumah dan di jalan selama perayaan Deepavali. Konon, di kota suci Hindu, Varanasi, jutaan diya akan dinyalakan di sepanjang Sungai Gangga.
Dekorasi khas Deepavali lainnya adalah Rongoli/Rangoli. Rongoli biasanya dijadikan dekorasi di pintu rumah atau bangunan, tujuannya untuk menyambut para tetamu. Dibuat dari beras berwarna-warni, tepung pasir atau bunga. Biasanya setiap keluarga akan mempunyai desain Rongoli yang khas, diwariskan turun temurun, cantik sekali.
Lagi-lagi, sekolah-sekolah juga akan ikut merayakan Deepavali dengan melakukan Deepavali assembly, kali ini tentunya anak-anak akan berpakaian ala India, sari atau Lengha. Mall atau pusat perbelanjaan pun akan berdandan cantik, berlomba-lomba menampilkan desain Rongoli terbaik.
Christmas – New Year
Last but not least, tentunya Christmas dan New Year. Sudah rahasia umum kalau Desember adalah puncaknya holiday di Malaysia. Sekolah kebangsaan akan cuti selama sebulan karena Desember bertepatan dengan libur kenaikan kelas (tahun ajaran di Malaysia dimulai di bulan Januari). Sekolah internasional bertepatan dengan term break, biasanya akan cuti 2-3 minggu. Para orang tua tentunya ikut cuti panjang untuk menemani anak-anak.
Bulan Desember, apalagi minggu ke 3-4 jangan mengharapkan bisa bekerja normal, tidak ada orang di kantor. Saya sendiri memilih untuk tetap bekerja karena saya tidak suka berlibur di musim liburan, crowded dan pastinya mahal. Kalaupun cuti biasanya saya akan di rumah saja.
Sekolah-sekolah juga pastinya ikut merayakan hari Natal dan tahun baru ini dengan Christmas assembly, saatnya anak-anak berbaju merah atau putih. Di bulan Desember ini saatnya Cici berlatih lagu Silent Night dan lagu-lagu Natal lainnya. Ketika sudah cukup besar, Cici bergabung dengan orchestra di sekolah dan berlatih memainkan lagu-lagu Natal.
Di kantor, tim saya memiliki ritual tahunan yang biasanya dilakukan di awal Desember sebelum semua orang bercuti, Secret Santa !. Bertukar kado. Walaupun sebetulnya tidak ada seorang pun di tim kami yang merayakan Natal. Tapi momen akhir tahun ini kami gunakan untuk berbagi “kasih sayang” dalam bentuk hadiah. Setiap orang boleh menuliskan wishlist-nya, dan kemudian kami akan menjadi secret santa untuk satu sama lain. Mulai hadiah sederhana seperti tupperware, sampai minta oven haha. Kalau rejeki, ada juga lho yang dapat oven.
Penutup
Meriah sekali festival dan perayaan di Malaysia kan. Walaupun segregasi antara ketiga etnis besar itu sangat terlihat, tapi perayaan-perayaan ini menyatukan mereka, dan kami ikut berbahagia ikut menikmati liburan haha.
Sebetulnya banyak lagi perayaan lain yang tidak saya ceritakan disini, mulai dari Waisyak, moon festival, dragon boat festival sampai Hari Gawai atau festival panen orang Dayak di Sabah dan Sarawak.
Semoga si Covid ini cepat hilang dan teman-teman bisa merayakan kembali bersama teman dan keluarga.
Happy Thaipusam for now !
Featured image via International Admissions – University of Cyberjaya
Haha lucu banget sih May, nggak ada yang merayakan Natal tapi semua dapat kado 😁 itu Cici ya yang di foto Happy Deepavali? 😍😍 cantik banget! Lagi jadi model kah?
Emang enaknya jadi banyak banget ya liburnya. Kalau di SG mah Natal kayaknya ya cuma 25 26 aja. Kalau di Belanda semua libur agama Islam nggak ada, termasuk Idul Fitri! Kering liburan 😭 Tapi karena anakku sekolah di sekolah yang 99,9 persen muridnya bergama Islam, kalau Idul Fitri dan Idul Adha sekolah libur, trus ada perayaannya hihihi
Iya Dea, lucu banget sebenernya. Team kita ngga ada yang Natalan padahal kan, kemarin waktu Chinese New Year juga kita makan-makan, lengkap dengan Yee Sang (prosperity toss salad) padahal ga ada yang Chinese. Tapi seneng sih, nanti bulan puasa yang bukan muslim pun akan pakai baju kurung ke kantor.
Yang Deepavali itu Cici, waktu lagi dance di sekolah, Indian dance hehe. Ntar kalau pas CNY pakai cheongsam, harus punya kostumnya semua wkwkwk.
Soal liburan Malaysia emang juaranya, pernah tahun 2019 kalau ngga salah, total public holiday sama weekend ada 140 hari haha.
jadi sejak November sampai Februari selalu ada libur yg di nantikan ya. asik banget nih liburnya banyak dan semua juga ikut memeriahkan.
Di Thailand Natal ga libur, imlek ga libur tapi banyak hiasan. Aidil Fitri juga ga libur, tapi ga ada hiasan. sisanya aku sering ga tau bahkan libur apa aja selain Songkran, tahun baru thai di bulan April hehehe
iya Risna, liburnya ga abis-abis, yang paling asik lagi soal replacement day, kalau public holiday weekend juga ditarik ke jumat atau senin hehe.
Aku pengen ke Thailand pas Songkran lho, mudah-mudahan nanti bisa kalau udah boleh travel.
Seru banget ada macam-macam perayaan di Malaysia 😍. Idem teh Dea, di Belanda kering hari libur 😆. Libur sekolah ngikutin musim. Yang paling lama memang summer vacation. Tapi ya itu, jadinya di mana-mana penuh 😅.
hehe..iya Belanda dan negara Eropa banyaknya summer vacation ya Teh, tapi pastinya panas banget, dan penuh.
Disini sekolah ada summer vacation juga, anakku karena international school bisa 2 bulan libur, mati gaya juga kalau di rumah, ga ada kegiatan.
Kejutan pertama kali Lebaran di KL adalah pintu apartemen diketokin anak² tetangga yang minta angpaw 😅 Baru tahu kebiasaan orang lokal di sana. Untung punya amplop 😂 Tapi anakku jg dapet angpaw dari teman²ku pas Lebaran dan Imlek.
Duh kangen KL…kangen pasar Ramadhannya tiap sore…
hehe iya, wajib itu Teh nyiapin duit raya. Di kantor juga kita dapat amplop kosong 50 pcs tiap Lebaran haha, dan bagus2 banget amplopnya biar pada seneng. Ntar kalau CNY juga sama.