Penang Street Food – The Hawker Food

Haloo, kami baru pulang road trip lagi.  Nambah lagi nih PR untuk menuliskan kembali, yang kemarin dari Cameroon aja belum ada yang tayang. Alasannya klasik lah, you know what hehe.

Penang alias Pineng adalah sebuah pulau kecil yang terletak di bagian utara Malaysia peninsula. Selama ini terkenal sebagai tempat berobat atau wisata kuliner. Penang memang dengan bangga menobatkan pulau mereka sebagai “Food Paradise of Asia”. Ehemm, orang Indonesia pasti protes, soal perut memang susah berpaling ke lain hati ya.

Tapi memang dunia mengakuinya, dalam selebaran resmi dari government mereka, tercatat ada 3 awards & recognitions yang diraih Penang :

  1. Ranked in CNNGo’s Asia’s 10 Greatest Street Food Cities in 2012
  2. Ranked 12th in The New York Times Frugal and Food Category
  3. Penang’s Assam Laksa : Ranked 7th in CNN’s World’s 50 most delicious

Nah penasaran kan, memangnya Penang betulan surga makanan bukan sih. Terus terang saya penasaran, pengennya dicobain semua, tapi ternyata 4 hari disana ngga cukup. Banyak makanan belum sempat dicoba.

Seperti kota – kota lainnya di Malaysia, makanan dan minuman di Penang dipengaruhi oleh 3 ethnic yang ada : Melayu, Chinese dan India. Tipe makanannya juga sama, tetapi memang banyak makanan khas yang aslinya memang dari Penang, seperti Penang Asam Laksa – yang ternyata ranking 7 makanan terlezat di dunia versi CNN, Nasi Kandar – yang memang asalnya dari Penang, Mee Goreng – signature dish-nya Penang India Muslim dan juga berbagai jenis masakan Peranakan yang sepertinya memang enak.

Saya akui pemerintah Penang sangat serius menangani pariwisatanya, termasuk soal makanan. Sampai – sampai ada brosur gratis keluaran www.visitpenang.gov.my yang isinya adalah list makanan yang wajib dicoba beserta alamat dan peta rumah makan atau kedai favorite. Super sekali.

Menurut versi brosur tadi, ada 29 jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dicoba. Nah ga akan cukup 4 hari kan, beneran harus makan dan makan terus haha. Kalau penasaran, ini dia listnya : Chicken/Duck Rice, Nasi Kandar, Seafood, Nasi Lemak, Nasi Melayu, Porridge, Banana Leaf, Mee Udang, Wan Tan Mee, Penang Laksa, Koay Teow Soup, Curry Mee, Loh Mee, Hokkien Mee, Indian Mee, Fried Koay Teow, Peanut Pancake, Pasembur, Satay, Putu Mayong,  Fried Oyster, Poh Piah, Traditional Nyonya Kuih, Chee Cheong Fun, Roti Canai, Char Koay Kak, Penang Rojak, Ice Kacang, Cendol. Lupakan diet sementara ya !

Dari sekian banyak makanan dan restoran yang ada, hanya 2 saja yang kami coba : Pasembur dan Nasi Briyani – bolehlah ya disebut Kandar, memang musti balik lagi nih.

Pasembur 

Pasembur adalah salad-nya orang Indian Malaysia. Bisa dibilang ini adalah salah satu signature dish-nya Pulau Pinang. Ingat Pasembur pasti ingat Pulau Pinang. Pertama kali melihat saya langsung ingat batagor dan somay, bentuk dan rasanya mirip. Isiannya beragam, mulai dari kentang goreng, tahu, udang goreng, tempe goreng, kepiting goreng, cumi goreng, baso ikan, cucur udang alias bakwan udang, ditambah irisan ketimun dan bengkuang yang kemudian disiram saus kacang yang manis. Enak, lumayan mengobati kerinduan makan Batagor dan Somay.

Pasembur – Salad Indian Malaysia

Kebanyakan penjualnya adalah orang Tamil Muslim, biasanya mereka membuka kedai sederhana atau berkeliling dengan motor. Pasembur cocoknya memang dimakan ramai – ramai sebagai cemilan, cemilan yang mengenyangkan. Kalau mau lebih sehat boleh request lebih banyak sayuran. Harganya bervariasi, bergantung jumlah dan jenis isian yang kita pilih. Dalam kisaran RM 10 sudah dapat 1 piring besar Pasembur, cukup untuk 2-3 orang.

silakan dipilih, isian untuk Pasembur

Ada beberapa kedai yang konon menjual Pasembur enak, di Persiaran Gurney, Cecil Market, Astaka Stadium, New World Park dan Kompleks Makanan Medan Renong – Padang Kota Lama. Konon lagi yang paling enak adanya di Padang Kota Lama, nama kedainya Hussain Pasembur. Memang terbukti, dari sekian banyak kedai yang paling ramai ya milik En. Hussain ini.

Kedai Pasembur Encik Hussain di Kompleks Makanan Medan Renong – Padang Kota Lama

Kapitan Nasi Kandar

Sebetulnya maksud hati ingin makan di Restaurant Hameediyah, konon ini adalah restoran Nasi Kandar pertama yang ada di Malaysia. Konon rasanya juga paling enak. Sayang malam itu Cici sudah sangat mengantuk, dan sepanjang jalan ribut ingin makan roti canai dan sate haha. Akhirnya kami memutuskan makan malam di Kapitan saja, 10 menit berjalan kaki dari hotel kami di China Street. Seperti umumnya restoran nasi kandar, Kapitan buka 24 jam, dan dia mengklaim dirinya sebagai World Class Naan Bread dan Briyani. Baiklah, mari kita coba.

Rumah Makan Nasi Kandar Kapitan di Lebuh Chulia

Kami datang sekitar pukul 8:30 malam, ramai sekali orang datang makan dan restoran penuh sesak. Pesanan Naan Bread dan Briyani Mutton pun lambat datang, huhu lapar. Untunglah penantian panjang ini berbuah manis, ternyata memang enak. Naan-nya sedap, Cici habis makan sendirian, Briyani Mutton-nya juga enak, disajikan dalam claypot – yang ternyata sebaiknya dituang ke piring baru dimakan, dan saya baru tahu setelah tengok kiri kanan. Layaklah mereka menyebut dirinya sebagai World Class Naan Bread and Briyani.

Plain Naan
Mutton Briyani

Selain Naan dan Briyani, yang paling populer pastinya Nasi Kandar. Selain nasi Kandar biasa alias nasi campur dengan lauk macam – macam, disini ada juga stall gorengan, ini udah mirip kaya dagang pecel lele, ada beberapa pilihan mulai dari ayam, usus, burung, ikan, cumi dan lainnya yang sudah dibumbui rempah ala India. Kalau melihat dari jumlah orang yang beratur (baca : mengantri), sepertinya memang enak dan layak dicoba.

aneka goring-goring
harus ngantri, minyaknya dah mirip sama tukan pecel lele

Pengen cemilan kriuk kriuk juga ada, namanya Muruku. Ini makanan kesukaan Cici, soalnya waktu Summer School dia pernah buat di sekolah. Tiap lihat yang jual Muruku pasti pengen beli. Muruku ini mirip cheese stick, tapi rasanya beda jauh. Aslinya memang makanan khas orang India, jadi ditambahkanlah aneka rempah di dalamnya. Rasanya seru, gurih – gurih pedas.

aneka Muruku di Little India

Jadi memang bolehlah Penang menyebut dirinya sebagai Food Paradise of Asia. Di satu tempat kita bisa menemukan banyak sekali pilihan makanan dengan jenis yang berbeda. Saya angkat 4 jempol untuk pemerintahnya yang pinter jualan, sampai – sampai sayapun ikutan promosi.

Ehem..Pak Jokowi, boleh lo studi banding ke Penang, tapi sampai kapanpun Indonesian Food masih jadi juara di perut  saya.

One Comment on “Penang Street Food – The Hawker Food”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *